Kritik Keras Ade Armando, PKS: Jangan Bawa Sentimen Agama yang Sulut Kegaduhan!
- Dok. PKS
VIVA Politik - Pegiat media sosial Ade Armando kembali jadi sorotan karena pernyataannya yang menyinggung Anies Baswedan dengan diduga membawa sentimen agama. Ade menyebut jika umat Kristen kompak maka Anies akan gagal jadi RI-1 di Pilpres 2024.
Menanggapi itu, Juru Bicara DPP PKS Muhammad Kholid melempar kritikan keras untuk Ade Armando. Menurut dia, omongan Ade memiliki narasi yang tak baik dan cenderung memelah sesama anak bangsa.
"Cenderung memecah belah sesama anak bangsa. Sayang sekali," kata Kholid saat dihubungi VIVA, Jumat, 4 November 2022.
Kholid mengimgatkan saat ini sudah saatnya membawa narasi gagasan, karya dan program. Dia heran dengan Ade Armando yang kembali bawa narasi sentimen agama.
"Jangan membawa narasi sentimen agama yang berpotensi menyulut kegaduhan!" tutur Kholid.
Pun, dia menambahkan, Anies Baswedan selama memimpin DKI Jakarta selalu membawa narasi gagasan, karya dan program. Bagi dia, cara Anies itu sudah bagus. Menurutnya, persaingan kontestasi pemilu mesti didorong mengedepankan gagasan. "Itu bagus. Kita harus kedepankan kontestasi gagasan seperti itu," ujar Kholid.
Omongan Ade Armando
Sebelumnya, dalam tayangan konten video Cokro TV, Ade Armando mengatakan umat Kristen di Tanah Air memang minoritas. Namun, kata dia, jangan salah karena umat Kristen akan menentukan Anies bisa menang atau tidak dalam Pilpres 2024.
"Pertarungan memenangkan kursi Presiden tahun itu akan ketat seperti 2014. Sehingga justru suara minoritas akan jadi penentu," kata Ade dikutip dari video tersebut.
Dia bilang jika umat Kristen kompak, Anies akan gagal di 2024. Tapi, jika sebaliknya tidak kompak, maka Anies akan melenggang jadi Presiden. "Kalau suara umat Kristen terbelah Anies kan melenggang jadi Presiden," sebut Ade.
Ade mengatakan pertama mesti diasumsikan Anies akan maju sebagai bakal capres 2024. Meskipun eks Mendikbud itu belum punya tiket di tangan untuk lolos ke 2024.
"Inisiatif Surya Paloh belum 100 persen disambut dua calon mitra koalisi PKS dan Demokrat. Kedua partai itu kabarnya masih bersikeras, siapa yang akan jadi cawapres," ujar Ade.