BMI: Capres-Cawapres Hak Prerogratif Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri
- Istimewa
VIVA Politik – Di tengah dinamika politik pencapresan 2024, Ketua Bidang Politik dan Keamanan DPP Banteng Muda Indonesia (BMI) Mixil Mina Munir menegaskan bahwa pihaknya menunggu arahan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) mendatang. Saat ini BMI berfokus untuk bergotong royong, serta berbagi membantu sesama dan menjadi wadah aspirasi kaum muda Indonesia.
Menurut Mixil, PDI Perjuangan memiliki cara tersendiri dalam menyikapi Calon Presiden dan Wakil Presiden pada pemilu. Sebab PDI Perjuangan punya garis yang jelas dalam mengambil keputusan strategis.
"PDI Perjuangan punya cara menyikapinya tersendiri. Sebagai partai pemenang, PDI Perjuangan tetap tenang menjalankan agenda kepartaian. Bukan karena bisa mengusung sendiri, tetapi karena PDI Perjuangan punya garis yang jelas dalam mengambil keputusan strategis. Calon presiden dan wakil presiden adalah mutlak hak prerogatif ketua umum partai," kata Mixil dalam keterangan tertulis, dikutip Senin, 31 Oktober 2022.
Mixil menyampaikan Indonesia dipastikan akan memiliki pemimpin sesuai suara rakyat. Tak hanya itu, dunia internasional pun menanti sosok Presiden yang menyandang pandangan luas dalam investasi dan kerjasama.
"Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar, tentu ingin memiliki pemimpin yang sesuai dengan keinginan rakyat. Menuju 2024 berbagai pihak menanti calon-calon pasti untuk Presiden dan Wakil Presiden. Bahkan dunia internasional pun menunggu siapa pemimpin Indonesia selanjutnya sebagai pandangan investasi ataupun kerjasama," tutur Mixil.
Politik bagi BMI adalah bekerja untuk kebaikan, dan perjuangan bentuk gotong-royong mencapai Indonesia adil dan makmur. Mixil menerangkan untuk seluruh pihak bersabar terkait pengumuman capres maupun calon wakil presiden (cawapres) dari PDI Perjuangan.
"Entah siapapun nantinya nama yang akan diumumkan oleh Ibu Ketua Umum, BMI akan tegak lurus memperjuangkan kemenangannya. Karena bagi BMI, kemenangan elektoral bukan milik pasangan calon itu semata, melainkan amanatnya kedepan sebagai nahkoda mengemban amanat penderitaan rakyat. Inilah identitas banteng bagi BMI, bergerak satu komando dan tidak tercerai-berai," pungkasnya.