Berbalas Pantun, Anies Sebut Aher Cocok Jadi Pendamping Calon Presiden
- Andrew Tito/VIVA.
VIVA Politik – Anies Baswedan menyebut Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Heryawan alias Aher sebagai pendamping yang tepat untuk calon presiden (capres) 2024.
Kata Anies, Aher tidak hanya memiliki kelebihan sebagai pendamping istri. Tapi, Aher juga memiliki kelebihan yang dibutuhkan sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi capresnya dalam kontestasi Pemilu.
Hal itu diungkap Anies saat menghadiri kegiatan bertajuk Pelatihan Relawan Advokasi PPKS yang diselenggarakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hari ini, Minggu, 30 Oktober 2022.
Awalnya, sang moderator sekaligus aktivis perempuan, Dwi Septiawati memberikan beberapa pantun kepada Anies. Dalam pantunnya, Septi berharap agar mantan Gubernur DKI Jakarta itu dapat berpasangan dengan Aher.
"Jiwa yang kuat berwajah manis, makan ketan kuning sambil minum es. Tetap semangat ya Pak Anies, sabar menunggu janur kuning dari PKS," kata Septi sebelum menutup acara.
"Wajah manis berkalung indah di leher, kita berdoa Pak Anies berpasangan dengan Kang Aher," sambungnya.
Dua pantun itu pun kemudian dijawab Anies, "Septi, saya kasih pantun juga nih," katanya.
"Oh boleh, silakan Pak Anies," ujar Septi.
"Sepeda berjalan sampai ke Penjaringan.
Berputar balik sampai ke Pasar Senen.
Kang Aher pasangan yang punya kelebihan.
Jadi pendamping istri maupun pendamping calon presiden," ucap Anies.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Ahmad Heryawan atau Aher
- Istimewa
Gelak tawa dan tepuk tangan muncul dari beberapa kader, relawan hingga Aher sendiri saat mendengar balasan pantun dari Anies.
Moderator yang bernama Septi itu pun mengajak seluruh yang hadir dalam acara tersebut untuk berdoa agar Anies Baswedan dan Aher dapat berpasangan pada Pemilu 2024.
Bela Jokowi, Rampai Nusantara Tak Sependapat Dengan Hasto Soal Kriminalisasi Terhadap Anies
Ketua Umum Rampai Nusantara, Mardiansyah Semar tidak sependapat dengan pernyataan dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait dugaan kriminalisasi terhadap Anies Baswedan.
