Usai Diganjar Sanksi Keras PDIP, FX Rudy Disambut Meriah Para Kader di Solo
- VIVA.co.id/ Fajar Sodiq (Solo)
VIVA Politik – Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo disambut puluhan kader saat tiba di kediamannya di Pucangsawait, Jebres, Solo, Kamis, 27 Oktober 2022. Mereka menyambut mantan Wali Kota Solo itu usai pulang dari Jakarta memenuhi panggilan DPP PDIP terkait dukungannya kepada Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) 2024.
Wakil Ketua DPC PDIP Solo, YF Sukasno mengatakan penyambutan kedatangan Ketua DPC PDIP Solo usai menjalani pemanggilan DPP PDIP untuk klarifikasi dan konsolidasi internal dilakukan secara spontan. Kebetulan pada saat itu sejumlah pengurus dan kader partai berlambang kepala banteng itu sedang rapat di kantor sementara DPC PDIP Solo di Pucangsawit.
“Tadi di sini ada rapat untuk membahas acara peringatan Sumpah Pemuda. Setelah mengetahui Pak Rudy akan pulang, terus secara spontanitas kita menyambut kedatangan beliau,” kata dia di Solo, Kamis, 27 Oktober 2022.
Ketua DPC PDIP Solo yang akrab disapa Rudy itu turun dari mobil sekitar pukul 17.30 WIB. Ia tidak turun di depan rumahnya melainnya di gang jalan masuk menuju kediamannya yang berjarak sekitar 200 meter. Jajaran pengurus DPC PDIP Solo tampak bergantian memeluk Rudy dan bersalaman dengan mantan wakil Jokowi saat menjabat Wali Kota Solo.
Rudy mengaku menerima dengan penuh tanggung jawab terkait sanksi keras yang diberikan DPP PDIP kepada dirinya. Meski mendapatkan sanksi tetapi kecintaan dan loyalitas terhadap partai dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tak akan goyah.
“Setelah perdebatan selama 1,5 jam (saat dipanggil DPP PDIP), ya saya sampaikan sanksi apapun yang akan diberikan DPP ke saya akan saya terima dengan penuh tanggung jawab. Dipecat pun saya masih tetap PDI Perjuangan, saya tidak akan berpindah. Saya tetap akan berjuang untuk memenangkan Pemilu 2024,” ucapnya.
Ia pun berpesan kepada para jajaran pengurus DPC PDIP Solo dan kader bahwa sanksi yang diterima dari DPP PDIP merupakan hal yang wajar. Rudy mengatakan sebagai seorang pengurus partai hanya ada dua pillihan, yakni siap menerima hukuman ataupun penghargaan.
“Sebagai pengurus partai harus siap mendapatkan punishment dan reward. Saya mendapatkan sanksi keras tetapi saya tetap PDI Perjuangan,” ujarnya.