Peringati Hari Santri Nasional, PKS Teringat Peran Penting Pendiri NU
- Twitter Fraksi PKS @FPKSDPRRI
VIVA Politik - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI kembali menggelar Lomba Baca Kitab Kuning (LBKK) edisi ke-6 tahun 2022. Cara PKS ini untuk rangkaian memperingatkan Hari Santri Nasional (HSN).
PKS juga menggelar webinar nasional dengan tema 'Membumikan Kitab Kuning Sebagai Khazanah Intelektual Keislaman dan Kebangsaan'. Hadir petinggi PKS di antaranya Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Ahmad Heryawan, Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini. Pun, sebagai salah satu pembicara dalam webinar adalah KH. Fahmi Amrullah Hadzik yang merupakan Pengasuh Pesantren Al-Masruriyah Tebuireng Jombang,
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Ahmad Heryawan mengapresiasi program Fraksi PKS DPR yang dianggapnya sebagai pioner. Dia bilang PKS sebagai parpol pertama yang membawa kitab kuning masuk parlemen.
Pun, dengan lomba ini, PKS berharap bisa mengimplementasikan konsep Islam rahmatan lilalamin. Dengan demikian, ia berharap antara identitas keagamaan dan kebangsaan bisa saling mengokohkan.
Sementara, Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini, mengatakan Lomba Baca Kitab Kuning sebagai upaya PKS untuk melestarikan nilai-nilai dan khasanah keilmuan Islam. Selain itu, menyambungkan mata rantai sejarah peran ulama dan santri bagi NKRI.
Dia juga menyinggung peran salah seorang pendiri Nadlatul Ulama (NU) yakni Hasyim Asyari.
"Pemilihan tanggal 22 Oktober sebagai hari santri yang bertepatan dengan Resolusi Jihad Hadratus Syaikh Kiai Hasyim Asyari, pendiri Nahdhatul Ulama, menunjukkan bahwa santri dan panutan mereka yaitu para kiai dan ulama adalah tulang punggung NKRI sejak masa perjuangan kemerdekaan. Peran sejarah ini harus dijaga dan dilanjutkan sampai kapanpun," kata Jazuli, dalam keterangannya, Rabu, 26 Oktober 2022.
Lebih lanjut, Jazuli menambahkan dengan Lomba Kuning juga dimaksudkan untuk mengembangkan literasi Bahasa Arab. Menurut dia, dengan mempelajari Bahasa Arab maka sebagai niat seseorang untuk mengetahui nilai-nilai Islam secara autentik.
Ia bilang hal ini penting juga diketahui bagi generasi muda umat muslim dalam pengetahuan Bahasa Arab.
"Mempelajari Bahasa Arab merupakan salah satu syarat bagi seseorang untuk mengetahui dan mempelajari nilai-nilai Islam secara autentik. Alquran dan hadis pakai Bahasa Arab, Kitab-Kitab rujukan dari para ulama dunia juga menggunakan Bahasa Arab," ujarnya.