Demokrat Sumut Minta Seluruh Level Pemerintah Serius Tangani Gangguan Ginjal Akut
- VIVA/ B.S. Putra
VIVA Politik – Pemerintah diminta untuk serius melakukan penanganan Ginjal Akut Progresif Atipikal, dengan baik. Karena, bila tidak ditangani tepat dan cepat akan menimbulkan dampak buruk, terutama bagi balita di Indonesia, yang merupakan generasi penerus bangsa ini.
Hal itu disampaikan oleh Ketua DPD Partai Demokrat Sumatera Utara, Muhammad Lokot Nasution kepada wartawan disela-sela peresmian Democratic Cafe, di lingkungan Kantor DPD Demokrat Sumut Jalan Jendral Sudirman, Kota Medan, Selasa 25 Oktober 2022.
"Kita menyarankan kepada pemerintah di seluruh tingkatan, mulai dari Presiden, Gubernur, Wali Kota dan Bupati, untuk serius dalam menangani hal ini," kata Lokot.
Di dampingi Sekretaris DPD Partai Demokrat Sumatera Utara, Yudha Johansyah dan Kepala Bakomstra Chairil Huda, Lokot mengungkapkan pemerintah harus terbuka dalam penanganan kasus ginal akut ini.
Termasuk manajemen kesehatan Indonesia, harus disampaikan kepada publik apa yang tengah dan sedang dilakukan pemerintah. Begitu juga, pemerintah harus segera melakukan analisis dan kajian untuk mengantisipasi fenomena penyakit lainnya dikemudian hari.
"Kalau memang ada salah, harus akui kesalahan itu, jangan ditutupi dan harus diperbaiki," tegasnya.
Lokot Nasution berharap, pemerintah lebih memfungsikan BPOM agar selalu menjalankan fungsinya. Karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Jangan sampai masyarakat menderita bukan karena kelaparan, tapi penyakit yang tidak dilakukan antisipasi secara dini.
"Pengawasan BPOM saya rasa juga kurang efektif, jadi ini bisa melibatkan pihak lain, misal melibatkan civitas akademika," urainya.
Lokot mengungkapkan Ketum DPP Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, telah meminta Fraksi Demokrat di DPR RI untuk menindaklanjuti ini. Ia mengatakan Partai Demokrat se-Indonesia siap mengawal dan mengawasi penanganan ginjal akut dilakukan pemerintah di tanah air ini.
"Kita juga punya kader di legislatif maupun di eksekutif. Kita mendorong Fraksi Demokrat di provinsi maupun kabupaten/kota untuk terlibat aktif di daerah masing masing dan mengenai persoalan ini. Karena ini, menyangkut hajat hidup orang banyak," kata Lokot.
Untuk diketahui, di Sumatera Utara ini terdapat 14 kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GgGAPA). Ada 8 pasien diantaranya meninggal dunia, 2 balita dinyatakan sembuh dan 4 masih menjalani perawatan di RSUPH Adam Malik, Kota Medan.
Penyebaran ginjal akut ini sangat masiv dan tersebar di 5 Kabupaten/Kota di Sumut, yakni Kota Medan 8 kasus, Kabupaten Mandailing Natal 1 kasus, Kota Binjai 1 kasus, Kota Sibolga 2 kasus dan Kabupaten Labuhanbatu 2 kasus.