Hary Tanoe, CT, hingga Jenderal Dudung Disebut Layak Jadi Cawapres Ganjar
- Instagram @dudung_abdurachman
VIVA Politik - Dulur Ganjar Pranowo (DGP) mendeklarasikan dukungan untuk Ganjar Pranowo agar maju di Pilpres 2024. DGP juga mengusulkan sejumlah nam bakal calon Wakil Presiden untuk mendampingi Ganjar di 2024.
Pembina DPP DGP, Sutrisno Pangaribuan menjelaskan Pilpres tahun 2024 ini, sebagai momentum untuk memberikan rasa keadilan dan wujudkan masyarakat yang adil.
"Kenapa adil yang pertama, karena banyak orang sejahtera yang merasa tidak adil. Fokus kita yang diawal, untuk kesejahteraan rakyat," kata Sutrisno dalam jumpa pers di Kota Medan, Jumat, 21 Oktober 2022.
Sutrisno mengungkapkan DGP mengusung tagline tanpa A3 untuk mendukung pasangan capres dan cawapres tahun 2024. A3 yang dimaksud yaitu pertama bukan antek-antek Amerika, yang kedua bukan antek-antek Asing.
"Yang ketiga, Presiden dan Wakil Presiden awalnya bukan awal A. Contoh bukan A Sutrisno, ya kami pasti (dukung) Ganjar," jelas Sutrisno.
Sutrisno mengungkapkan berdasarkan daulat rakyat melalui rakyat bersuara di 33 Kabupaten/Kota se-Sumut. Menurut dia, ada usulan 12 nama ke DPP DGP terkait bakal cawapres yang layak dampingi Ganjar di 2024.
"Melihat dan dengar suara rakyat 12 nama, yang terjaring DGP, yakni Erick Thohir, Hary Tanoesoedibjo, Sandiaga Uno, Chairul Tanjung, Ridwan Kamil, Airlangga Hartarto, Surya Paloh, Khofifah, Mardiono, Zulkifli Hasan, Jenderal TNI, Dudung Abdurachman," jelas Sutrisno.
Sutrisno mengatakan nama yang terakhir menarik muncul figur Gubernur Sumut Edy Rahyamadi sebagai bakal cawapres untuk Ganjar.
"Edy Rahmayadi yang diusulkan masyarakat Sumatera Utara. Itu nama-nama kami jaring dan saring dari masyarakat," kata Sutrisno.
Menurut dia, dengan kemunculan Edy Rahmayadi maka memberikan keuntungan bagi Sumut sendiri. Sebab, ada tokoh terbaik dari Sumut untuk dicalonkan memimpin tanah air ini kedepannya.
"Keuntungan bagi kita, kalau Sumatera Utara ini. Menghendaki dari masyarakat Edy Rahyamadi menjadi bakal cawapres untuk mendampingi pak Ganjar. Beliau dianggap tokoh yang layak menjadi bakal cawapres," jelas Sutrisno.
Sutrisno mengklaim setiap provinsi di Indonesia ini, DGP melaku survei kepada masyarakat. Tujuannya untuk melihat dan mendengar suara masyarakat terkait nama cawapres yang layak mendampingi Ganjar.
"Di masing-masing daerah (Provinsi) di jaring, kemudian akan disaring dan diusulkan satu nama menjadi mendamping," sebut Sutrisno.
Dari 12 nama balon Wakil Presiden yang layak mendampingi Ganjar. Tidak ada Puan Maharani, yang sudah memasang spanduk hingga baliho di Sumut.
Terkait Puan, Pembina DPP DGP, Victor E Simanjuntak mengatakan setiap hasil survei mereka lakukan hasil berbeda-beda. Namun, jika hasil survei di Jakarta, nama Ketua DPR RI itu dinilai layak dampingi Ganjar.
"Kalau ibu Puan nggak ada nama, tanya lah masyarakat Sumatera Utara. Jangan tanya kami, kami jaring dari masyarakat. Kami suka kalau ada nama ibu Puan. Saya kaget itu, namanya. Di Jakarta ada Puan, Yeni Wahid," jelas Victor.