Cak Imin Tepis Anggapan Safari PKB di Pulau Jawa untuk Pemilu tapi Peringati Hari Santri

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Sumber :
  • Dok. PKB

VIVA Politik – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengagendakan satu kegiatan safari atau perjalanan jarak jauh dalam suatu kegiatan ekspedisi di sepanjang pulau Jawa selama delapan hari mulai 15 hingga 22 Oktober 2022.

Sibuk Politik, 2024 Jadi Tahun yang Penuh Guncangan bagi Krisdayanti

Sang Ketua Umum Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengawali safari itu, pada Sabtu, 15 Oktober, di Pesantren Malnu Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, kemudian menghadiri istigasah bersama ribuan santri di Alun-alun Masjid Agung Kesultanan Banten, Kota Serang.

"Lalu lanjut Bogor, terus sampai Jawa Timur, ujung, mengakhiri hari santri. Tujuannya satu, merapatkan barusan, mari kita maju bersama, merapatkan barisan; susah hidup, santri harus bersatu untuk bahagia dan sejahtera," kata Muhaimin Iskandar ditemui usai istigasah bersama ribuan santri di Alun-alun Masjid Agung Kesultanan Banten.

DPR Dorong Sinergitas Multilevel Pulihkan Sukabumi sesudah Banjir Bandang

Ribuan santri bernyanyi bersama vokalis Sabyan Gambus Nissa Sabyan saat acara Puncak perayaan Hari Santri Nasional 2018 di lapangan Gasibu, Bandung, Jawa Barat

Photo :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Ketika disinggung apakah perjalanan keliling Pulau Jawa sebagai konsolidasi politik untuk pemilu tahun 2024, Muhaimin berkilah. Rangkaian kegiatan, katanya, bentuk peringatan Hari Santri yang rutin diselenggarakan oleh PKB sejak Presiden Joko Widodo menetapkannya melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015.

Prabowo Minta Koruptor Kembalikan Uang Korupsi, PKB: Ini Jadi PR Besar Penegak Hukum

Para santri Indonesia, katanya, harus bersatu untuk memajukan pesantren dan para santri. Kaum sarungan mesti berjuang di seluruh lini, termasuk lembaga eksekutif maupun legislatif, untuk memajukan bangsa dan menyejahterakan masyarakat.

Persiapan Perayaan Hari Santri Nasional 2016

Photo :
  • ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

"Kita tidak bisa berpangku tangan, kita tidak bisa diam; selagi ada kesempatan mengabdi dan berbakti, tidak ada kata mundur untuk pengabdian terbaik bagi negeri ini," katanya.

Diskusi bedah buku Selamat Datang Otokrasi: Pemilu, Kekuasaan, dan Kemunduran Demokrasi di Jakarta, Jumat, 20 Desember 2024.

Pilpres 2024 Dinilai Mulai Geser Demokrasi RI Jadi Otokrasi Elektoral yang Mengkhawatirkan

Pilprres 2024 dinilai sebagai fenomena yang mengkhawatirkan bagi demokrasi Indonesia karena mulai menggeser demokrasi Indonesia menuju otokrasi elektoral.

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024