Disebut Andi Arief Mirip DN Aidit, Hasto PDIP: Serangan Membabi Buta

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Politik - Tensi memanas jelang Pemilu 2024 terus terjadi antara elite Partai Demokrat dengan PDI Perjuangan (PDIP). Terbaru, Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Demokrat Andi Arief melempar serangan ke Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.

Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros

Andi dalam akun Twitter-nya menulis bahwa Hasto mirip dengan pemimpin Partai Komunis Indonesia (PKI) Dipa Nusantara Aidit atau D.N. Aidit dalam memperlakukan rival-rival politiknya. 

Cara2 hasto memperlakukan lawan-lawan politik mirip cara-cara DN Aidit di tahun i964,” tulis Andi di akun Twitter, @Andiarief_ dikutip pada Jumat, 14 Oktober 2022.

Jokowi Dukung RK, Hasto: Justru Dapat Reaksi Negatif dari Publik, Pramono Bisa Menang 1 Putaran

Dikonfirmasi hal itu, Hasto berang menanggapi pernyataan Andi Arief. Menurutnya, pernyataan Andi sepantasnya dijawab seorang ketua ranting. 

Bagi dia, Andi diduga tak berintegritas sebagai seorang elite dari Partai Demokrat. Salah satu contohnya, kata dia, saat Andi diduga menerima uang Rp50 juta dari Abdul Gafur Mas'ud (AGM). Meski kini uang tersebut sudah dikembalikan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Anies dan Anak Abah Berlabuh Dukung Pramono-Rano, Hasto PDIP: Arus Balik Perlawanan

Andi Arief

Photo :
  • VIVA / Rahmat Fatahillah Ilham
 

Untuk diketahui, AGM merupakan Bupati Penajam Paser Utara (PPU) yang ditetapkan KPK sebagai tersangka suap dan gratifikasi proyek di wilayahnya. 

"Saudara Andi Arif, suap Rp50 juta saja diterima. Jadi, kami tahu kapasitasnya. Karena itulah biar ditanggapi oleh Ketua Ranting PDI Perjuangan," kata Hasto, Jumat, 14 Oktober 2022.

Hasto lebih jauh menuturkan, dirinya selalu menyampaikan watak politik berdasarkan argumentasi pemikiran yang jelas. Kemudian, ia bilang mengakar pada konsepsi sistem politik nasional Indonesia.

Pun, Hasto juga menekankan membangun watak politik yang membangun peradaban dan berbasis data sesuai dengan dirinya yang juga sebagai akademisi. Dia mengaku, saat ini dirinya juga sebagai dosen di Universitas Pertahanan RI. 

"Saya juga sedang mengambil program doktoral di UI tentang kelembagaan partai. Hal semua menjadi dasar bahwa yang saya sampaikan terkait sikap Pak SBY yang menuduh Presiden Jokowi melakukan kecurangan pada Pemilu 2024 yang belum juga terlaksana, saya jawab dengan hasil penelitian saya," ujarnya. 

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Cahyo Edi.

Menurut Hasto, langkah Andi Arief yang seperti itu karena tidak bisa menjawab penelitian dirinya soal kejanggalan pencapaian Demokrat di Pemilu 2009. Dia menduga Andi yang tak bisa menjawab malah melakukan serangan secara membabi buta.

"Ketika saudara Andi Arief tidak bisa menjawab hasil penelitian akademis saya, lalu dia menuduh yang bukan-bukan. Bagaimana mungkin ada partai yang naik 300% dalam era multi partai kompleks," lanjut Andi.

"Kecurangan masif yang dilakukan rejim SBY dari hasil kajian ilmiah, tidak bisa dibalas dengan basis argumentasi, maka serangan Andi Arief membabi buta," imbuhnya. 

Cuitan Andi Arief

Andi Arief menjelaskan soal cuitannya terkait Hasto menggunakan cara-cara yang identik seperti DN Aidit. Kata Andi, Hasto dalam pandangannya seolah-olah memiliki kuasa tinggi.

Menurut dia, dengan seolah berkuasa, Hasto melakukan adu domba kemudian cari muka.

"Ya, mirip memang, adu domba, kemudian cari muka, kriminalisasi. Intinya seolah-olah paling berkuasa. Padahal, tidak berkuasa," kata Andi Arief kepada wartawan. 

Andi menjelaskan segala kemiripan itu berdasarkan dengan apa yang ia baca dan ketahui dari sejarah. Ia mengatakan, cara-cara berlebihan DN Aidit itu, saat ini sedang dilakukan Hasto.

"Jadi, ngambil hatinya, cari mukanya terlalu berlebihan tahun 1964. Setidaknya itulah yang saya pelajari dari sejarah dan sekarang sedang dipraktikkan oleh Hasto ini. Mirip," kata Andi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya