Arteria Dahlan Investigasi Tragedi Kanjuruhan: Jelas Kesalahan SOP Pengendalian Massa
- VIVA/Lucky Aditya
VIVA Politik – Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan turut menginvestigasi Tragedi Kanjuruhan dengan ratusan orang meninggal di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, itu usai pertandingan antara Arema dengan Persebaya. DPR ingin ada kepastian hukum bagi korban dan keluarga korban.
"Kami ingin mencari kebenaran atas fakta. Kita ingin fakta sebenarnya seperti apa. Kemudian bagaimana kepastian hukum pihak-pihak terkait dapat dimintakan pertanggungjawaban hukumnya," kata Arteria Dahlan di Malang, 13 Oktober 2022.
Tim Komisi III DPR, katanya, datang ke Malang atas permintaan warga Malang Raya dan terutama Aremania di seluruh Indonesia. Sebab, banyak warga luar Malang yang bermukim di Malang untuk belajar atau kuliah di kota itu dan mereka merasa menjadi bagian dari Arema.
Dalam tragedi Kanjuruhan, sebanyak 132 Aremania dan Aremanita meninggal dunia terdiri dari anak-anak, remaja, wanita dan ibu-ibu. Selain itu, sebanyak 600 lebih suporter luka-luka dan beberapa di antaranya masih menjalani perawatan medis.
"Kita juga akan lihat bagaimana prosedur atau SOP dari seluruh stakeholder terkait berkaitan dengan pertandingan sepak bola 1 Oktober itu, sehingga kita bisa lihat di mana ada kesalahan ada kekhilafan, ada kekeliruan, dan penyimpangan," ujar Arteria.
Temuan awal hasil investigasi dalam tragedi Kanjuruhan, menurutnya, penyebab utama banyaknya korban meninggal dunia dan luka-luka karena kesalahan standar operasional polisi dalam pengendalian massa.
"Tidak boleh ada satu nyawa apapun halal, atas nama sepak bola. Ini bukan atas nama sepak bola tetapi ini jelas atas kesalahan SOP pengendalian massa. Tentunya, kami ingin melihat lebih jauh lagi," katanya.
Dia menegaskan kepada keluarga korban dan korban Tragedi Kanjuruhan bahwa DPR akan mengawal kasus itu hingga tuntas dan menjamin kepastian hukum bagi semua pihak yang harus bertanggung jawab.