AHY Sebut Masyarakat era SBY Lebih Sejahtera, Sekarang Hidupnya Sulit
- VIVA.co.id/BS Putra
VIVA Politik – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebutkan, kehidupan masyarakat semasa dibawah kepemimpinan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), jauh lebih baik. Kontras dengan kondisi sekarang, yang masyarakatnya kesusahan. Menurutnya tidak hanya di Jawa, tapi seluruh Indonesia.
“Kehidupan masyarakat kita hari ini tidak lebih baik dari dulu. Banyak yang hidupnya semakin sulit. Kita tidak ingin membanding-bandingkan ketika Indonesia dipimpin oleh Presiden SBY, ketika Partai Demokrat berada dalam pemerintahan nasional," kata AHY dalam acara pelantikan DPAC Demokrat se-Jakarta, di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Selasa 11 Oktober 2022.
"Tetapi faktanya memang demikian bahwa ketika itu masyarakat Indonesia hidup lebih baik, hidup lebih sejahtera,” sambungnya.
Sulitnya kehidupan masyarakat kata AHY, tidak hanya dialami oleh warga di pulau Jawa. Melainkan di seluruh Indonesia. Untuk itu, ia menyebutkan bahwa kini masyarakat membutuhkan perubahan.
“Sekarang di sana sini masyarakat kita hidupnya sulit, bukan hanya di pulau Jawa tapi di seluruh Indonesia. Saya berkeliling ke berbagai daerah mencoba berdialog dengan rakyat dan dapat ditangkap bahwa mereka sangat menginginkan perubahan dan perbaikan. Jadi perbaikan ini bukan keinginan Demokrat semata, tapi keinginan masyarakat Indonesia,” jelasnya.
Lebih lanjut, AHY berharap nantinya perolehan Partai Demokrat di pemilihan legislatif bisa meningkat. Hal itu guna bisa membawa dan melakukan perubahan yang banyak bagi warga Indonesia. Karena bisa mengusung kader sendiri di Pilpres 2024.
“Kita juga sedang berikhtiar, berupaya sekuat tenaga, semoga terbangun koalisi dan akhirnya kader Partai Demokrat bisa mengikuti sebagai kandidat dalam pemilihan presiden 2024. Bukan kekuasaan yang kita incar, tapi kita ingin mengusung perubahan dan perbaikan,” tuturnya.
AHY menegaskan, saat ini Partai Demokrat adalah oposisi dari pemerintahan Presiden Jokowi. Untuk itu, pihaknya akan terus mengkritis berbagai program pemerintah yang tidak pro terhadap rakyat.
“Dan Demokrat sebagai partai oposisi hari ini harus menunjukkan warnanya, warna kita biru, tapi kita harus menunjukkan bukan hanya berbeda dibandingkan yang lain, tapi karena kita ingin mengkritisi program-program yang tidak pro rakyat. Kita ingin membangun kolektif masyarakat bahwa pada akhirnya pembangunan itu untuk rakyat, bukan sebaliknya,” jelas dia.