Tragedi Kanjuruhan, Politisi Senior Golkar Agung Laksono Saran Begini

Agung Laksono.
Sumber :
  • VIVA/ Dinia Adrianjara .

VIVA Politik – Tragedi meninggalnya ratusan suporter di Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur, menampik berbagai reaksi. Termasuk dari politisi senior Partai Golkar Agung Laksono.

Kevin Diks Takjub Lihat Gemuruh Suporter Timnas Indonesia di SUGBK

Agung Laksono yang sempat menjadi Menpora RI itu, mengatakan peristiwa di Kanjuruhan Malang itu mengatakan sebagai sebuah tragedi. Pasca pertandingan antara tuan rumah Arema melawan Persebaya, Sabtu malam kemarin 1 Oktober 2022.

“Sebagai mantan Menpora dan sebagai Wantimpres, saya nyatakan duka yang mendalam atas insiden sepakbola di Kanjuruan atau Tragedi Kanjuruhan,” kata Agung, dalam keterangan persnya, Minggu 2 Oktober 2022.

Patut Dicontoh! Momen Suporter Jepang Bersihkan Sampah di Stadion Usai Lawan Timnas Indonesia

Korban meninggal yang mencapai lebih dari 100 orang tersebut, cukup membuat dirinya syok. Dan peristiwa tersebut, menurut dia patut juga membuat bangsa ini syok.

“Harusnya sepakbola menjadi olahraga pemersatu masyarakat, apalagi saat ini persepakbolaan kita sedang bangkit. Namun ternoda oleh peristiwa berdarah tragedi Kanjuruhan dan ini perlu perhatian pemerintah pusat maupun daerah dan penyelenggara pertandingan,” tegasnya. 

ASBWI Cup 2024 Resmi Dibuka, Komitmen Kembangkan Sepakbola Wanita

Dia berharap tidak ada sanksi dari FIFA terhadap sepakbola Tanah Air yang saat ini dinilai sedang naik. Maka Agung Laksono berharap ini menjadi pelajaran semua pihak.

“Jangan hanya terfokus mencari siapa yang salah, investigasi dan ambil langkah-langkah tepat, serta cegah agar hal serupa tidak terjadi lagi,” harapnya. 

Termasuk para korban luka yang saat ini masih dalam penanganan di beberapa rumah sakit di Malang. Ia meminta harus benar-benar diperhatikan. 

“Serahkan kepada yang berwajib untuk melakukan investigasi agar tidak terulang dan ditiru, selain itu juga ada yang hilang akibat tragedi ini. Semoga tidak nambah korban,” jelasnya. 

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ini juga, mempertanyakan penggunaan gas air mata yang dilakukan dalam peristiwa ini. 

“Setau saya menangani kerusuhan pada kompetisi sepakbola tidak menggunakan gas air mata atau senjata api dan kekerasan lainnnya. Karena itu pasti akan menimbulkan korban, bahkan adanya korban meninggal dunia,” tuturnya. 

Ke depan dia berharap, keterlibatan para pemimpin suporter untuk ikut andil dalam menertibkan pendukungnya, perlu dilakukan. 

“Mereka kan terkenal sebagai musuh bebuyutan harusnya ada ekstra pencegahan. Bila perlu dicegah agar tidak menimbulkan kerusuhan apalagi hingga sampai menghilangkan nyawa supporter terulang,” ujarnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya