Fadli Zon Respons Mega soal Nomor Urut Parpol: Tidak Prinsipil
- Instagram @fadlizon
VIVA Politik - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menanggapi usulan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait nomor urut partai politik (parpol) di Pemilu 2024. Usulan Megawati agar nomor urut tak perlu diubah dinilai Fadli tidak urgent.
“Menurut saya, tidak ada yang urgent. Tidak prinsipil itu sih,” kata Fadli dikutip pada Jumat, 23 September 2022.
Menurut dia, pihaknya tak mempersoalkan nomor urut parpol yang lama maupun yang baru alias akan diundi lagi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Kan masalahnya nggak semua yang lama masih ada ya. Atau beda, atau urutan baru, nggak masalah,” jelas Fadli.
Presiden RI ke-5 sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
- Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden
Pun, dia menganggap alasan Megawati nomor urut tak perlu diubah untuk menghemat anggaran bukanlah hal yang prinsipil. Dia menekankan sebaiknya mengikuti aturan yang sudah disepakati.
“Kalau atribut-atribut yang lalu mestinya udah abis tiga tahun lalu. Kecuali ada simpanan. Kalau menurut saya sebaiknya ikuti aturan dan kebiasaan yang ada. Tidak prinsipil itu sih,” ujar Anggota Komisi I DPR tersebut.
Sebelumnya, Megawati mengusulkan kepada penyelenggara pemilu yaitu KPU agar nomor urut partai politik peserta Pemilu 2019 tak diubah untuk Pemilu 2024 dan berikutnya. Bagi Mega, jika usulan ini diterima dan diterapkan, maka akan membantu parpol tidak melakukan pemborosan.
“Kami mengusulkan kepada KPU untuk melihat kembali, karena ini mengikat dengan masalah perundangan. Sehingga, suatu saat ke depannya nomor itu kepegang terus,” ujar Mega di Seoul, Korea Selatan, beberapa waktu lalu.
Warna-warni atribut kampanye
- ANTARA/Irwansyah Putra
Menurut dia, usulan itu juga bisa memberikan pembelajaran dan pemahaman kepada rakyat. secara prinsip masih bisa dimengerti.
“Tentunya dari sisi pendidikan pembelajaran kepada rakyat, rakyat itu kan nantinya sudah pasti bertanya-tanya. Usulan ini kalau saya lihat prinsip sangat bisa dimengerti," tutur Presiden ke-5 RI tersebut.
