Mulan Jameela Kritik Wacana Kompor Listrik: Bikin Masalah Baru Ibu-ibu
- DPR RI
VIVA Politik – Anggota Komisi VII DPR RI Mulan Jameela mengatakan program yang sedang dicanangkan pemerintah berupa konversi kompor gas ke kompor listrik harus dikaji ulang. Program ini dinilainya bukan menyelesaikan masalah, malah justru memindahkan masalah.
"Ini seperti menyelesaikan masalah dengan masalah baru," kata Mulan dikutip Kamis, 22 September 2022. Menurut Mulan, program ini terlalu terburu-buru dirilis ke masyarakat.
Politisi Partai Gerindra itu mengaku, sebagai seorang ibu yang mengurus urusan dapur, ia tahu betul kebutuhan kompor untuk rumah tangga. Konversi LPG 3 kg ke listrik jadi persoalan serius para ibu. "Berhubung saya ibu-ibu yang mengurus kompor di dapur, jadi mengerti betul kompor apa yang dibutuhkan," ujarnya.
Mulan mengingatkan bahwa Komisi VII DPR sebenarnya sudah membahas ihwal program kompor listrik ini dengan Kementerian ESDM. Dan rapat ketika itu menyepakati bahwa program tersebut perlu dikaji ulang.
Kini, program distribusi kompor listrik mulai digulirkan dan harganya mencapai Rp 1,5-Rp 2 juta per unit. Ini, kata Istri Musisi Ahmad Dhani tersebut, menjadi masalah lain yang akan dihadapi masyarakat, terutama ibu-ibu.
"Menurut saya konversi dari kompor gas ke kompor induksi ini seperti menyelesaikan masalah dengan masalah baru. Konversi gas 3 kg ke induksi jadi persoalan ibu-ibu. Kami tahu Kemenperin hanya menjalankan mandat yang ditugaskan. Ini urusan PLN. Saya melihat ini terlalu terburu-buru," kata legislator dapil Jabar XI itu.
Seperti diketahui, pemerintah akan memberikan paket kompor listrik kepada 300.000 masyarakat. Paket tersebut diberikan pemerintah secara gratis sebagai implementasi dari program konversi kompor LPG 3 kilogram (kg) ke kompor listrik.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan paket kompor listrik gratis itu akan diberikan kepada masyarakat yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Untuk satu paket terdiri dari kompor listrik dua tungku, satu alat masak, dan satu miniature circuit breaker atau MCB.
"Jadi satu rumah itu dikasih satu paket, kompornya sendiri, alat masaknya sendiri, dayanya dinaikin (menggunakan MCB)," kata Rida kepada awak media dikutip, Rabu 21 September 2022.
Namun jelasnya, harga paket tersebut kemungkinan akan mengalami perubahan. Pasalnya, terdapat usulan agar salah satu tungku kompor listrik dinaikkan dayanya. Dari sebelumnya di 800 VA menjadi 1.000 VA lebih. Meski demikian, pihaknya belum dapat memastikan berapa perubahan daya listriknya.
"Rp 1,8 juta itu rencana awal dengan dua tungku yang sama kapasitasnya. Cuma sekarang masih uji coba, ada usulan yang satu tungkunya dirubah lebih gede. Nah masih dikalkulasi berapa harganya, harusnya kan nggak Rp 1,8 juta lagi, pasti lebih naik Rp 2 jutaan lah," ujarnya.