Survei Litbang Kompas: Kualitas Demokrasi RI Saat Ini Semakin Buruk

Massa Pelajar demonstrasi rusuh menolak RKUHP pada 2019. (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Politik - Litbang Kompas merilis survei terbarunya terkait kualitas demokrasi di Tanah Air. Dari temuan survei diketahui, kualitas demokrasi selama tahun ini lebih buruk dibandingkan tahun lalu.

Agustiar-Edy Unggul Sementara Versi Quick Count Poltracking Indonesia di Pilgub Kalteng

Dikutip dari data Litbang Kompas, pada Selasa, 20 September 2022, responden diajukan pertanyaan 'Dibandingkan tahun lalu, baik atau burukkah kualitas demokrasi di Indonesia saat ini?' Dari jawaban responden diketahui 37,7 persen menyampaikan semakin buruk.

Pun, 13,9 persen lainnya menilai sama buruknya. Lalu, 23,2 persen menganggap sama baiknya. Kemudian, sebanyak 20,3 persen responden menyampaikan kualitas demokrasi semakin baik. Sementara, sebanyak 4,9 persen menjawab tidak tahu.

Demokrasi dalam Arus Globalisasi: Negara Modern hingga Pemerintahan Kosmopolitan

Ilustrasi Petugas PPS mengambil logistik Pemilu 2019 saat didistribusikan ke TPS-TPS di Distrik Wesaput Wamena, Jayawijaya, Papua

Photo :
  • ANTARA FOTO/Yusran Uccang

Responden juga diajukan pertanyaan sebagai berikut "Apa yang menjadi pendukung jalannya demokrasi di Indonesia?' Mayoritas responden dengan 37,1 persen menjawab Pemilu atau Pemilihan langsung.

Ridwan Kamil: Andaikan Dua Putaran, Kita Terus Semangat

Lalu, 30,4 persen responden menjawab yaitu masyarakat sipil yang kuat. Jawaban responden lain yakni 18,4 persen yaitu kebebasan melakukan demonstrasi, 5,6 persen kebebasan mendirikan partai politik. 

Dari pertanyaan itu, ada juga responden yang menjawab tidak tahu sebanyak 8,3 persen dan lainnya 0,2 persen.

Dalam survei ini, responden diajukan juga pertanyaan 'Yakin atau tidak, yakinkah kualitas demokrasi akan membaik?' Mayoritas responden sebanyak 57,7 persen menjawab yakin.

Jawaban lain dari responden yaitu sangat yakin sebesar 10,6 persen, tidak yakin 25,9 persen, sangat tidak yakin 2,8 persen, dan tidak tahu 3 persen.

Penghitungan Surat Suara Pemilu 2019. (Foto ilustrasi).

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Survei Litbang Kompas ini dilakukan pada 6-9 September 2022 dengan melibatkan 504 responden dari 34 provinsi. Pengumpulan pendapat melalui wawancara telepon.

Sampel ditentukan secara acak dari responden panel Litbang Kompas sesuai proporsi jumlah penduduk di tiap provinsi.

Dengan menggunakan metode itu, tingkat kepercayaan 95 persen, nirpencuplikan penelitian 4,37 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Meski demikian, kesalahan di luar pencuplikan sampel dimungkinkan terjadi.

 

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri

Tuding Ada Mobilisasi Pejabat Daerah di Pilkada 2024, Megawati: Demokrasi Terancam Mati!

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, mengungkapkan pandangan politiknya terhadap penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024