Survei Litbang Kompas: Kualitas Demokrasi RI Saat Ini Semakin Buruk
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA Politik - Litbang Kompas merilis survei terbarunya terkait kualitas demokrasi di Tanah Air. Dari temuan survei diketahui, kualitas demokrasi selama tahun ini lebih buruk dibandingkan tahun lalu.
Dikutip dari data Litbang Kompas, pada Selasa, 20 September 2022, responden diajukan pertanyaan 'Dibandingkan tahun lalu, baik atau burukkah kualitas demokrasi di Indonesia saat ini?' Dari jawaban responden diketahui 37,7 persen menyampaikan semakin buruk.
Pun, 13,9 persen lainnya menilai sama buruknya. Lalu, 23,2 persen menganggap sama baiknya. Kemudian, sebanyak 20,3 persen responden menyampaikan kualitas demokrasi semakin baik. Sementara, sebanyak 4,9 persen menjawab tidak tahu.
Responden juga diajukan pertanyaan sebagai berikut "Apa yang menjadi pendukung jalannya demokrasi di Indonesia?' Mayoritas responden dengan 37,1 persen menjawab Pemilu atau Pemilihan langsung.
Lalu, 30,4 persen responden menjawab yaitu masyarakat sipil yang kuat. Jawaban responden lain yakni 18,4 persen yaitu kebebasan melakukan demonstrasi, 5,6 persen kebebasan mendirikan partai politik.Â
Dari pertanyaan itu, ada juga responden yang menjawab tidak tahu sebanyak 8,3 persen dan lainnya 0,2 persen.
Dalam survei ini, responden diajukan juga pertanyaan 'Yakin atau tidak, yakinkah kualitas demokrasi akan membaik?' Mayoritas responden sebanyak 57,7 persen menjawab yakin.
Jawaban lain dari responden yaitu sangat yakin sebesar 10,6 persen, tidak yakin 25,9 persen, sangat tidak yakin 2,8 persen, dan tidak tahu 3 persen.
Survei Litbang Kompas ini dilakukan pada 6-9 September 2022 dengan melibatkan 504 responden dari 34 provinsi. Pengumpulan pendapat melalui wawancara telepon.
Sampel ditentukan secara acak dari responden panel Litbang Kompas sesuai proporsi jumlah penduduk di tiap provinsi.
Dengan menggunakan metode itu, tingkat kepercayaan 95 persen, nirpencuplikan penelitian 4,37 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Meski demikian, kesalahan di luar pencuplikan sampel dimungkinkan terjadi.
Â