Debat Sengit, Margarito Vs Ngabalin: Begitu Li, Bagaimana Ente!

Debat panas Ali Ngabalin dengan Margarito Kamis di Dua Sisi tvOne
Sumber :
  • Youtube tvOne

VIVA Politik - Debat sengit melibatkan pakar hukum tata negara Margarito Khamis dengan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin. Mereka berdua adu argumen soal tugas dan pentingnya jabatan wakil presiden atau wapres.

Perdebatan diawali argumen Margarito yang menilai jabatan wapres tidak masuk di akal dalam acara Dua Sisi tvOne. Dia menyampaikan pandangannya usai dua pembicara lain yaitu politikus PDIP Masinton Pasaribu dan pengamat komunikasi politik Hendri Satrio bicara.

Margarito menekankan posisi wapres hanya seperti disiapkan untuk mengganti presiden jika berhalangan.

Menurut dia, tugas wapres hanya sekadar membantu presiden. Secara administrasi negara, wapres tak memiliki kewenangan yang kuat.

"Kita analogikan saja, dengan putra mahkota di kerajaan-kerajaan. Taruhlah wakil. Lo jaga-jaga, kalau presiden sakit gigi, lama-lama dia mati, mencret-mencret, kau jadi presiden. Nah, itu, bisa," kata Margarito dikutip VIVA pada Jumat, 16 September 2022.

Debat panas Ali Ngabalin dengan Margarito Kamis di Dua Sisi tvOne

Photo :
  • YouTube tvOne

Giliran Ali Ngabalin yang bicara. Dia meminta agar pembicara dalam diskusi termasuk Margarito bisa menggunakan diksi bagus agar masyarakat paham. Dia bilang baiknya Margarito membaca Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

"Baca itu UUD 1945. Supaya nanti kita bisa menjelaskan fungsi tugas dan peran dari Wakil Presiden," ujar Ngabalin.

Margarito sempat menyanggah omongan Ngabalin. "Tidak ada dalam UUD itu satu pun kewenangan wapres," kata Margarito.

Namun, presenter Dwi Anggia meminta agar Margarito beri kesempatan kepada Ngabalin untuk bicara.

Ngabalin pun melanjutkan paparannya. Dia mengatakan wapres punya peran membantu Presiden. Maka itu, ia minta peran wapres jangan dianggap sepele karena diatur dalam UUD.

Pun, terkait soal Jokowi di 2024, ia menyampaikan kalau Pemilu masih lama. Tapi, jika bicara tentang fungsi dan tugas wakil presiden maka mesti merujuk ke UU. 

"Supaya kita jangan ngawur. Ngomong ke sana kemari. Supaya orang paham," tutur Ngabalin.

Margarito kembali menanggapi pernyataan Ngabalin. Dia bilang betapa tidak pentingnya jabatan cawapres.

"Atau penting sejauh jabatan presiden itu kosong," ujar Margarito.

Bukan Adu Gagasan, Debat Pilkada Aceh Tenggara Diwarnai Silaturahmi Saling Dukung yang Ternyata Satu Keluarga Besar

Ngabalin pun menjawab Margarito. "Kalau tidak penting tidak diatur dalam UUD 1945," kata Ngabalin.

Lalu, Margarito beri penjelasan terkait pernyataanya. Dia menyampaikan posisi wapres pentingnya jika presiden berhalangan atau tidak ada. Sebab, wapres akan mengisi segera kekosongan posisi presiden.

Zulkieflimansyah-Uhel Jadikan TGB Simbol Moderasi Beragama: TGB Bukan Hanya Milik Jilbab Ijo

"Hanya di situ letak pentingnya jabatan wakil presiden, tidak lebih, tidak kurang," lanjut Margarito.

Dia mencontohkan di masa pemerintahan Soeharto, tugas wapres bisa ditentukan sendiri.

Seru, Adu Gagasan Andika Perkasa Vs Ahmad Luthfi soal Penanganan Kaum Disabilitas

"Begitu Li. Ente bagaimana ente," kata Margarito.

Debat panas Margarito Kamis dengan Ali Ngabalin.

Photo :
  • YouTube tvOne

Ngabalin pun merespons. Dia minta agar Margarito yang bergelar akademisi doktoral tak sembarangan menyampaikan penjelasan.

"Fungsi dan kewenangan wakil presiden itu diatur jelas dalam UU, UU juga ada," tutur Ngabalin.

Margarito menepis paparan Ngabalin. Dia bilang tak ada satu UU yang mengatur pentingnya tugas wakil presiden. Sebab, jika diatur tugasnya seperti presiden maka akan bertabrakan dan negara bisa kacau.

"Tidak ada. Kacau ini negara, kalau wakil presiden diatur fungsi-fungsinya. Rusak negara ini!," ujar Margarito.

Dia menyebut wapres itu bekerja jika ditugaskan presiden seperti meresmikan suatu acara hingga menggantikan kepala negara seandainya berhalangan.

"Lo pergi sana meresmikan apa, urus. Tidak ada itu keputusan wakil presiden. Tidak ada peraturan wakil presiden, tidak ada semua!" kata Margarito.

Ngabalin kembali tanggapi pernyataan Margarito. Dia meminta agar lawan bicaranya itu bisa mendengarkan baik-baik penjelasannya.

Dia mencontohkan kinerja Wakil Presiden RI Maruf Amin yang bantu Presiden RI Jokowi dalam menyelesaikan perkara sulit seperti misalnya persoalan Papua. Menurut dia, Margarito tak ada di dalam pemerintahan maka tak paham tugas penting wapres.

"Kami hari-hari tahu berkoordinasi dengan wakil presiden tentang beliau ditunjuk oleh presiden dalam penyelesaian masalah Papua. Bukan tidak ada tugasnya, bukan tidak ada fungsinya," ujarnya.

Kemudian, Margarito heran mengapa Ngabalin mesti membawa nama Jokowi dan Ma'ruf Amin. Sebab, ia hanya menekankan posisi wapres secara umum.

"Kenapa dia bicara Pak Jokowi, Pak Maruf. Kita kan nggak bicara Pak Jokowi dan Pak Maruf kan," tutur Margarito.

Ngabalin menjawabnya. Dia mengatakan dirinya hanya memberikan contoh. Ia merasa selalu melihat koordinasi antara presiden dan wakil presiden sesuai UU. 

"Saya melihat nyata apa yang dilakukan Pak Kiai itu sebagai wakil presiden," ujar Ngabalin.

"Oh, kalau itu kita paham," balas Margarito dengan wajah heran.

Ngabalin menjelaskan paparannya itu karena dirinya yang merupakan bagian Istana melihat langsung peran wapres dalam membantu presiden.

"Gitu loh. Kan saya melihat. Saya bukan orang di luar. Saya ada di lingkungan Istana," tutur Ngabalin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya