Kecam Eko Kuntadhi, PWNU DKI: Punya Karakter Negatif, Tak Pancasilais
- Istimewa
VIVA Politik - Pegiat media sosial Eko Kuntadhi tengah disorot dan menuai kecaman gegara cuitannya yang dianggap menghina ustazah Ponpes Lirboyo, Imaz Fatimatuz Zahra atau Ning Imaz. Cuitan Eko itu viral meski sudah dihapus.
Menanggapi itu, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Samsul Maarif menilai cara Eko Kuntadhi sudah terbiasa karena memiliki karakter negatif. Dia mengecam Eko yang kerap menyampaikan dnegan kalimat-kaimat kotor.
“Kritik boleh, tapi tidak dengan menggunakan kalimat-kalimat kotor, kalimat- kalimat kasar. Ini saya kira Eko ini sudah terlalu biasa (menghina) punya karakter yang negatif,” kata Samsul, dalam keterangannya, yang dikutip pada Kamis, 15 September 2022.
Samsul menyindir Eko terlihat tak memahami nilai-nilai Pancasila dengan menghina Ning Imaz. Dia mengingatkan meski RI negara demokrasi tetapi dibatasi untuk menghormati hak-hak orang lain.
“Tak memahami nilai Pancasila, kenapa? Ini memang negeri Demokrasi, tetapi demokrasi itu terbatas dengan hak-hak orang lain. Dibatasi dengan etika dan akhlak,” tuturnya.
Baca Juga: Eko Kuntadhi ke Lirboyo Besok, PBNU Yakin Ning Imaz Akan Memaafkan
Pun, Samsul menyarankan agar Eko yang juga Ketua Umum Ganjarist yaitu relawan Pendukung Ganjar Pranowo untuk segera minta maaf atas tindakannya tersebut. “Saya kira tolonglah minta maaf," ujarnya.
Kerap Gaduh
Sementara, Wakil Katib Syuriah PWNU DKI Jakarta Ustadz KH. Jamaluddin F Hasyim menuntut Eko Kuntadhi agar segera meminta maaf atas tindakannya menghina Ning Imaz. Dia minta agar yang bersangkutan berkomitmen tak mengulangi kembali sikap nyinyirnya tersebut.
"Perilaku para buzzer semacam dia memang sering menimbulkan kegaduhan,” kata dia.
Pun, dia minta agar pemerintah bisa segera menertibkan buzzer yang kerap memantik gaduh seperti Eko. Ia mengatakan demikian karena perbuatan buzzer bisa memecah belah persatuan.
“Kami mohon pemerintah menertibkan mereka karena bisa memecah belah persatuan bangsa," tuturnya.
Kemudian, ia menyampaikan hinaan Eko ke Ning Imaz sudah menyakiti keluarga besar pesantren di seluruh Indonesia. Sebab, Ning Imaz adalah istri pimpinan Pesantren Lirboyo, Kediri.
“Seharusnya kritik dan perbedaan pendapat disampaikan secara santun dan beradab. Perbedaan dalam pandangan agama itu lumrah, namun jika dengan bahasa yang kasar akan menghilangkan substansi kritik itu,” tuturnya.
Sebelumnya, viral cuitan Eko Kuntadhi dengan mengunggah video Ning Imaz yang bicara soal tafsir Surat Ali Imran ayat 14. Dalam video yang diunggah Eko disertai kalimat yang kasar. Kemudian, ada juga pernyataan dari Eko yaitu 'ternyata perkiraan gue bener. Lelaki dapat bidadari., Perempuan dapatnya Tupperware'.