Tanggapi BW soal Anies Diperiksa KPK, Elite PDIP: Wajar, Bela Majikan
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA Politik - Ketua Fraksi PDI Perjuanga (PDIP) DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menanggapi pernyataan Bambang Widjojanto atau BW terkait diperiksanya Gubernur DKI Anies Baswedan oleh KPK. Gembong menghormati pernyataan mantan Komisioner KPK tersebut.
“Ya, itu saja. Kita hormati pendapat pak BW, kita hormati. Tetapi apa yang kita sampaikan itu apakah rasional atau tidak rasional biar Pak BW yang menelaah itu,” kata Gembong saat dikonfirmasi, Jumat 9 September 2022.
Gembong menyindir wajar BW membela Anies. Dia menyinggung status BW yang pernah menjadi anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP). Ia mengibaratkan Anies sebagai majikan BW.
Dia juga menyoroti BW yang pernah jadi pimpinan KPK sehingga mestinya lebih paham.
“BW itu kan mantan aparat penegak hukum dan harusnya lebih tahu dibandingkan saya gitu loh. Bagi kami biasa aja, dia kan sedang memainkan politisasi persoalan Formula E. Wajar, kalau dia membela majikannya, ya normal saja. Saya katakan majikan kan karena mantan TGUPP," tuturnya.
Baca Juga: Anies Diperiksa KPK, BW: Semoga Bukan Pemufakatan Jahat
Gembong juga heran soal KPK Balai Kota yang dibentuk Anies sebagai langkah mencegah adanya korupsi di Pemprov DKI. Gembong menilai kehadiran KPK Balai Kota itu tidak efektif.
“Jadi, kalau kita mau, apakah sebanding dengan alokasi yang dikeluarkan untuk TGUPP terkait pencegahan korupsi di Jakarta, jawaban saya ya tidak. Faktanya kan jelas masih banyak kejadian-kejadian yang saat ini sedang proses hukum,” lanjut Gembong.
Dia menyebut keberadaan KPK Balai Kota tersebut juga tak punya dampak signifikan.
“Artinya kehadiran KPK Balai Kota yang dimotori Pak BW kan tidak membawa dampak yang signifikan dalam konteks mencegah korupsi di Jakarta,” jelas dia.
Untuk diketahui, Anies Baswedan diperiksa Komisi KPK pada Rabu 7 September 2022. Pemeriksaan itu terkait penyelenggaraan ajang balap Internasional Formula E beberapa waktu lalu
BW sempat menanggapi pemeriksaan terhadap Anies. Bagi dia, pemeriksaan Anies diduga ada unsur pemufakatan yang bertujuan menyudutkan mantan Menteri Pendidikan itu terkait Formula E.
Dia juga menyinggung dalam Formula E, PDIP dan PSI DPRD DKI Jakarta kerap memprovokasi program tersebut. Bagi BW, Formula E tak bisa dilepaskan dari politisasi.
“Ada faktual konteks berupa politisasi yang tak bisa dilepaskan dari isu Formula E ini. Anggota parlemen PSI dan PDIP dari DPRD DKI Jakarta secara intensif terus-menerus melakukan politicking dan provokasi untuk mempolitisasi salah satu program strategis Pemprov DKI Jakarta,” tutur BW dalam keterangannya, Rabu 7 September 2022.