Saiful Mujani: PDIP-Demokrat Punya Pemilih Loyal dan Solid

Ilustrasi elite Demokrat bersama Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA Politik - Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saiful Mujani menganalisa merujuk hasil survei opini publik ada dua partai politik atau parpol yang memiliki pemilih loyal. Dua parpol itu yakni PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Demokrat.

Kaleidoskop Pilkada 2024: Gelombang Demo efek DPR vs MK, Anies Gagal Berlayar, PDIP Takluk di Kandang

"Dibanding dengan partai yang lain, pemilih PDIP relatif stabil," kata Saiful dalam program Bedah Politik yang disiarkan di kanal YouTube SMRC TV dikutip dari Antara, Jumat, 2 September 2022.

Dia menyampaikan untuk melihat partai mana yang memiliki pemilih yang loyal dan tidak, SMRC melakukan survei opini publik secara nasional. Pun, pertanyaan yang diajukan kepada para pemilih yang merupakan warga ikut Pemilu 2019, 

Omongan Megawati soal PDIP Diawut-awut Terbukti, Sopir Maut Bus SMP Bogor jadi Tersangka

Pertanyaan ke responden sebagai berikut "Kalau bapak atau ibu memilih sekarang, partai mana yang akan dipilih?”

Hasilnya adalah pemilih PDIP pada 2019 yang menyatakan akan kembali memilih partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu sekarang sebanyak 73,9 persen.

Tuduhan Cawe-cawe di Tahun Terakhir Jokowi Jadi Presiden

Peneliti politik senior Saiful Mujani

Photo :
  • YouTube SMRC Tv

Saiful menyampaikan, belum tentu pemilih PDIP di luar 73,9 persen tersebut tak loyal karena untuk kasus PDIP, tidak ada angka yang signifikan yang pindah ke partai yang lain.

Pun, terdapat 2,7 persen pemilih PDIP yang pindah ke Golkar. Namun, menurut Saiful, angka tersebut tidak signifikan secara statistik. 

Kemudian, ia menekankan kasus pemilih PDIP yang tidak menyatakan akan memilih kembali PDIP ini justru lebih banyak ke kelompok yang belum menentukan pilihan, yakni sekitar 16,7 persen.

"Dalam kondisi ini, jika PDIP berhasil merebut dan menampung perpindahan pemilih dari partai lain, partai berlambang banteng dengan moncong putih ini memiliki potensi untuk mengalami kenaikan suara," jelas Saiful.

Ilustrasi simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)

Photo :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

Dia mengatakan alasan tersebut berdasarkan kepada pemilih yang menyatakan akan pindah ke partai yang lain sangat tidak signifikan. Sementara itu, yang menyatakan tidak tahu atau tidak jawab juga relatif normal atau tidak terlalu besar dibanding dengan partai-partai lain, sekitar 16,7 persen.

Adapun parpol kedua dengan pemilih yang relatif solid adalah Partai Demokrat. Ada 73,6 persen pemilih Demokrat 2019 yang menyatakan akan kembali memilih Demokrat.

Lalu, yang belum menentukan pilihan cukup kecil, yakni 7,7 persen, sementara yang akan mengancam adalah PDIP dan Gerindra (5,7 persen dan 5,4 persen).

Saiful bilang PDIP dan Gerindra sebenarnya satu warna dengan Demokrat. Dia menjelaskan dalam kasus Pemilu 1999, PDIP mendapatkan suara 34 persen. Sementara, Partai Demokrat belum ada. 

Pada 2004, ketika Partai Demokrat muncul dan mendapatkan suara 7 persen, sementara PDIP mengalami penurunan suara yang cukup tajam menjadi sekitar 18 persen. "Artinya, ada irisan antara pemilih PDIP dan Demokrat," tutur Saiful. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya