Khofifah Ungkap 'Wasiat' Gus Dur kepada Dirinya

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Politik – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku kerap dinasihati oleh mantan presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sebagai pedoman hidupnya terutama dalam bidang politik dan kemasyarakatan.

Khofifah Indar Parawansa Dinilai Pemimpin Teruji dan Berkapasitas Mumpuni

Khofifah menolak untuk menyebut nasihat Gus Dur itu sebagai wasiat politik meski nasihat itu sering disampaikan kepadanya ketika dia secara rutin menemani Gus Dur, saat menjabat presiden pada 1999-2001, berjalan-jalan santai setiap pagi usai salat subuh.

Tetapi pesan itu, katanya, begitu kuat maknanya dan dia mengaku senantiasa memedomani nasihat tersebut hingga sekarang. "Gus Dur selalu berpesan sederhana, 'Be yourself and do the best'--pesan itu kuat sekali bagi saya," ujarnya dalam wawancara eksklusif dengan VIVA pada program The Interview di Jakarta, Selasa, 9 Agustus 2022.

Khofifah-Emil Tutup Hari Terakhir Kampanye Gelar Doa Bersama Warga Jatim

Khofifah Indar Parawansa (kiri) saat masih muda bersama Gus Dur.

Photo :
  • Humas Pemprov Jatim

Nasihat bijaksana itu, bagi Khofifah, bukan sekadar petuah kosong dan tanpa makna. Dia mengakui, setiap orang, termasuk dirinya, bahkan juga Gus Dur, harus melakukan hal yang terbaik yang mampu dilakukan.

Kinerja Periode Pertama Terbukti, Khofifah Direstui Kiai NU Lanjutkan Pimpin Jatim

"Karena enggak ada orang sempurna, maka lakukan dari energi yang kita punya; berikan yang terbaik untuk masyarakat, utama bangsa dan negara," katanya.

Secara umum, menurut Ketua Umum Muslimat NU itu, "pikiran-pikiran Gus Dur itu hidup", artinya senantiasa relevan dengan zaman, termasuk situasi bangsa dan negara dewasa ini. Namun, katanya, memang mesti diakui bahwa tidak semua orang sependapat dengan Gus Dur, bahkan tidak sedikit yang anti terhadap presiden ke-4 RI itu.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Bagi mereka penentang Gus Dur, apa pun pendapat atau pemikiran Gus Dur akan selalu ditentang. "Berbeda dengan posisi orang yang menyukai Gus Dur, tentu pikiran Gus Dur menjadi begitu indah, begitu dalam, dan begitu luas."

"Nah, sekarang bagaimana melihat Gus Dur tidak sekedar sebagai tokoh NU, tapi Gus Dur sebagai bapak bangsa yang berusaha memberi perlindungan kepada kelompok minoritas, yang selalu membangun egalitarianisme di antara bangsa," katanya.

Selama ini, dia mengingatkan, Gus Dur memang merupakan representasi tokoh bangsa yang pikiran-pikiran dan energinya dicurahkan untuk negara dan bangsa Indonesia. "Pikiran dan gerakan yang dilakukan Gus Dur bisa menjadi penguat bagi seluruh keberagaman yang ada di Indonesia."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya