Khofifah Janjikan Segera Bangun Pusat Studi Islam Dunia di Suramadu
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA Politik – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjanjikan segera membangun satu kawasan khusus untuk pusat studi Islam berskala internasional, dinamai Islamic Science Park (ISP), yang direncanakan dibangun di kaki jembatan Suramadu, sisi Kabupaten Bangkalan, Madura.
Dalam wawancara eksklusif dengan VIVA pada program The Interview di Jakarta, Selasa, 9 Agustus 2022, Khofifah mengakui memang telah menggaungkan rencananya itu sejak awal dia menjabat gubernur.
Bahkan, katanya, Presiden Joko Widodo telah menyetujui rencana proyek itu dan kemudian terbit Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019. Jokowi bahkan ikut mengusulkan nama "Indonesia Islamic Science Park" (IISP). Kemudian dilanjutkan dengan pemetaan lokasi, desain besar kawasan dan bangunan-bangunannya, dan lain-lain.
Namun, rencana tersebut belum terwujud terutama karena terkendala masalah lahan. Lahan yang diperlukan, seluas 101 hektare, dan 79 hektare di antaranya merupakan milik Badan Pengembangan Wilayah Surabaya (BPWS). Masalahnya, BPWS belum menyerahkan lahan itu, dan bahkan lembaga tersebut dibubarkan pada 2020.
"Kalau BPWS belum menyerahkan lahan tersebut, ya, [pembangunan IISP] belum bisa dilakukan," katanya. "Jadi, sekarang kita hanya menunggu lahan BPWS agar segera diserahkan."
Karena rencana tersebut telah dikukuhkan dalam Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019, menurut Khofifah, pembangunan IISP hanya menunggu penyerahan lahan. "Mudah-mudahan dalam waktu tidak lama kami bisa mendapatkan konfirmasi dari lahan BPWS ...," katanya.
Episentrum Islam dunia
Khofifah menggagas ISP sebagai satu kompleks terpadu taman rekreasi bernuansa islami yang meliputi 20 persen untuk edukasi, 30 persen untuk seni, dan 50 untuk entertainment (hiburan). Di kawasan itu akan dibangun juga hotel bintang tujuh hingga floating market. Akan didirikan juga pusat kuliner halal dan museum yang menceritakan kisah Wali Songo.
Dia mencetuskan ide itu secara pribadi karena menyadari Indonesia sebagai negara dengan populasi penduduk muslim terbesar di dunia, dan ulama-ulama Nusantara telah menghasilkan banyak karya yang memperkaya khazanah keislaman berskala dunia.
"Dari kontribusi keilmuan ulama-ulama Indonesia pada dasarnya, kitab-kitab mereka banyak digunakan di berbagai belahan di dunia," katanya.
Selain itu, Khofifah juga mendambakan Jawa Timur dapat menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan tingkat tinggi Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan memanfaatkan kompleks ISP sebagai pusat kegiatan organisasi itu.
"Dan kalau di Indonesia, maka di Jawa Timur; alasannya di Jawa Timur memiliki banyak pesantren, ulama-ulama di Jawa Timur juga banyak, kitab-kitab yang pernah diterbitkan oleh ulama-ulama Jawa Timur juga banyak," ujarnya.
"Lebih dari itu, saya berharap episentrum Islam dunia, saya rasa bisa kita tarik ke Indonesia, dan itu resonansinya dari Jawa Timur, dan lebih penting lagi, kita ingin promosi Islam yang rahmatan lil alamin atau Islam penuh kasih, Islam penuh damai," katanya.