Anies Diprediksi Bakal Bikin KIB Goyah, Begini Analisanya
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA Politik - Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS kemungkinan tampaknya akan mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres di Pilpres 2024. Tiga partai politik atau parpol itu hanya tinggal cari momen yang tepat untuk mendeklarasikan Anies.Â
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga memprediksi kemungkinan tiga parpol itu akan mendeklarasikan Anies sebagai bakal capres pada akhir 2022.Â
"Sinyal tersebut sebenarnya sudah dihembuskan oleh petinggi partai tersebut," kata Jamiluddin, dalam keterangannya, Kamis, 25 Agustus 2022.
Dia pun menganalisa isu Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang juga berpotensi mengusung Anies. Bagi dia, jika KIB benar mengusung Anies maka akan menguntungkan Nasdem, Demokrat, dan PKS.Â
Menurut dia, hal itu menguntungkan karena dimungkinkan terbentuknya koalisi besar pendukung Anies. "Kalau ini terjadi, tentunya peluang menang sudah di depan mata," lanjut Jamiluddin.
Sikap Golkar
Namun, dia menyinggung apakah Golkar bersedia mengusung Anies? Dia mempertanyakan demikian karena Golkar merupakan partai terbesar di KIB.
"Peluang ke arah itu memang kecil karena Rakernas Golkar sudah menetapkan Ketua Umumnya Airlangga Hartarto sebagai capres," tuturnya.
Pun, ia tak menampik dalam politik segala kemungkinan bisa terjadi. Hal itu termasuk hasil rakernas Golkar dapat diubah. "Namun hingga saat ini petinggi Golkar terlihat masih kekeh mengusung Airlangga," ujarnya.
Suara PAN-PPP
Jamiluddin menyampaikan berbeda halnya dengan PAN dan PPP soal kemungkinan mendukung Anies. Dia menilai akar rumput kader kedua parpol itu banyak yang ingin Anies sebagai capres. "Karena itu, bagi PAN dan PPP tampaknya tidak akan masalah besar bila mengusung Anies," sebutnya.
Dia menganalisa seandainya PAN dan PPP kekeh memilih Anies, sementara Golkar tetap pasang Airlangga, maka kemungkinan KIB bisa bubar. "Bisa jadi PAN dan PPP merapat ke Nasdem, Demokrat dan PKS," tuturnya.
Meski demikian, kemungkinan ini kecil mengingat KIB sejak awal dikesankan koalisi Golkar, PAN dan PPPÂ sebagai bentukan istana. Maka itu, ia memprediksi PAN dan PPP tampaknya akan lebih mendengar suara istana daripada akar rumputnya.
"Konsekuensinya, bisa saja sebagian besar akar rumput di PAN dan PPP lebih memilih Anies daripada capres yang diusung partainya. Hal ini tentunya akan merugikan kedua partai tersebut, termasuk tentunya KIB," ujarnya.