Arteria ke Kapolri: Sita HPnya Sambo, Informasinya Sedot Pak!

Arteria Dahlan PDIP Anggota DPR Komisi III
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Politik - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dicecar berbagai pertanyaan dari Anggota Komisi III DPR lintas fraksi dalam rapat kerja atau raker pada Rabu kemarin. Salah satu yang gencar bertanya adalah anggota Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Arteria Dahlan.

Teri, sapaan akrabnya itu mengapresiasi Kapolri yang tak secara langsung sudah berani menghadirkan motif kasus pembunuhan Novriansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Bagi dia, merujuk Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), tak perlu motif dalam mengungkap kasus ini.

Dia meminta agar dalam pengungkapan kasus ini jangan sampai menimbulkan kegaduhan yang baru. 

"Apalagi Pak Kapolri bilang tunggu pastinya Ibu Putri. Sedangkan, Ibu Putri itu tersangka. KUHAP mengatakan 184 keterangan tersangka itu keterangan paling bawah pak," kata Teri dikutip dari YouTube tvOne pada Kamis, 25 Agustus 2022.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo RDP dengan Komisi III

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Teri menduga Kapolri sudah paham menyangkit motif pembunuhan Brigadir J apakah terkait pelecehan atau perselingkuhan. Pun, dia menyinggung soal locus yang bergeser.

"Dari Duren Tiga ke Magelang. Ini juga banyak persepsi pak. Kalau lawyer, iya kan nanti ending-nya nanti pengadilan mana, pengadilan mana," lanjut Teri.

Pun, dia menyinggung soal Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang disebut sudah dirusak Irjen Ferdy Sambo dan komplotannya.

Pernyataan Penutup Debat, Ahmad Luthfi Ingin Contoh Jenderal Hoegeng Bukan Ferdy Sambo

"Nah, atas ini saya mau tanya. Apakah di Duren tiga, TKP sudah dirusak atau memang sejatinya di Magelang, Karena matinya orang itu di Duren Tiga. Bagi saya ini pertanyaan pak," ujarnya.

Dia juga menyoroti jeratan pasal 340 dan 338 terhadap pada tersangka pembunuh Brigadir J seperti Sambo. Namun, ia mengingatkan bila dari konstruksi kasusnya jangan sampai sangkaan pasal itu malah jadi bom waktu.

Polri Bentuk Gugus Tugas untuk Dukung Program Swasembada Pangan Prabowo

Lebih lanjut, ia mengaitkan dengan informasi dari Anggota Komisi III DPR Fraksi PAN Sarifuddin Suding. Menurut dia, jika betul informasi Suding maka mestinya direspons.

"Kalau betul ya pak. Kami ingin biar terang menderang, HP-nya Sambo, informasinya sedot pak! Di situ akan tahu cerita sebenarnya," tutur Teri.

Jawaban Kapolres Sampang Ditanya Kapolri soal Kasus Pembacokan Saksi Paslon Pilbup

Kapolri Jenderal Sigit Sulistyo RDP dengan Komisi III

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Dengan HP Sambo disita maka akan diketahui, jenderal bintang dua itu berkomunikasi dengan siapa saja dalam pembunuhan terhadap Brigadir J.

"Di situ tahu Sambo berhubungan dengan siapa. Di situ tahu Sambo akan berkoordinasi seperti siapa? Menyuruh melakukan, terpaksa melakukan, atau senang melakukan adik-adik kita ini," ujarnya.

Pun, dia mempertanyakan eks penasihat Kapolri Fahmi Alamsyah yang diduga membantu Ferdy Sambo. "Siapa Fahmi? Fahmi itu Penasihat Kapolri tapi bekerja untuk Sambo," tuturnya.

Dia heran Fahmi yang notabene anak buah Kapolri malah membantu Sambo. Teri mengibaratkan kalau anak buah itu punya hubungan ekslusif langsung dengan atasannya.

"Saya punya anak buah disuruh motoin aja, lo kalau nggak saya suruh, lo nggak boleh motoin. Artinya begitu ekslusif anak buah kita pak," ujarnya.

Maka itu, ia menegaskan dengan bertanya soal dugaan keterlibatan Fahmi membantu Sambo dalam rekayasa kasus.

"Kami mohon apakah Fahmi terlibat rekayasa? Kalau terlibat rekayasa, kok tidak ada di peta sebagai tersangka," sebut Teri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya