Jokowi: Kebebasan Apa yang Kurang, Presiden Dicemooh Tiap Hari
- Biro Pres dan Media Istana Kepresidenan.
VIVA Politik - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyisakan dua tahun lagi masa jabatannya sebagai RI-1.
Jokowi mengaku akan fokus untuk meneruskan pembangunan di Indonesia karena masih banyak yang belum selesai.
Dia menyinggung target pembangunan yang dimaksud seperti bendungan, jalan tol dan program pangan.Â
"Menurut saya tahun 2024 itu masih jauh. Saya ingin karena masih sisa dua tahun lebih ini saya ingin bekerja keras menyelesaikan hal-hal yang belum selesai. Banyak bendungan, jalan tol dan program pangan serta pertanian yang belum selesai. Saya kira itu yang akan diselesaikan dalam waktu kurun dua tahun lebih ini," kata Jokowi dalam wawancara dengan Pemimpin Redaksi tvOne Karni Ilyas yang dikutip pada Rabu 17 Agustus 2022.Â
Jokowi mengatakan program pembangunan di Indonesia harus berkesinambungan sampai ke Presiden selanjutnya di 2024.
"Dari saya, kita harapkan program pembangunan ini harus bisa berkesinambungan. Jadi, semuanya itu harus dilanjutkan secara berkesinambungan," jelas eks Gubernur DKI Jakarta itu.Â
Kemudian, ia menambahkan masyarakat Indonesia bebas memilih dalam menentukan calon presiden (capres) ke depannya. Presiden juga menghargai sikap demokrasi masyarakat dan kritikan terhadap dirinya.Â
Pun, Jokowi mengaku tidak keberatan dengan kritikan dari masyarakat yang menyuruhnya turun dari Presiden. Menurutnya, itu adalah sikap kebebasan demokrasi yang menjadi hak setiap warga negara, termasuk Indonesia.Â
"Kan orang juga boleh menyampaikan misalnya 'Jokowi mundur' kan juga boleh. Lalu ada yang bilang 'ganti presiden' kan juga boleh. Masa orang mau mewacanakan seperti itu nggak boleh. Ini kan demokrasi tidak masalah orang mau menyampaikan seperti itu," katanya.Â
Menurut dia, Indonesia sudah menganut kekebasan dalam menyampaikan pendapat. Dia menyinggung sudah kerap dimaki-maki, dihina, dan dicemooh setiap hari.
"Lagi pula, kebebasan apa yang masih kurang? Orang memaki-maki presiden, orang menghina presiden, orang mengejek presiden, orang mencemooh presiden juga tiap hari kita dengar," tuturnya.