Penghapusan Honorer jadi Pembahasan Para Wali Kota di Rakernas Apeksi

Pembukaan Rakernas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) ke XV
Sumber :
  • VIVA/ Andri Mardiansyah

VIVA Politik – Sebanyak 95 wali kota di seluruh Indonesia, berkumpul di Kota Padang, Sumatera Barat. Mereka, menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) ke-XV yang dibuka oleh Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan di Truntum Hotel Padang, Senin 8 Agustus 2022.

Ayahnya Ditawari Jadi Wali Kota Depok, Ayu Ting Ting: Kita Gak Kasih

Ketua Dewan Pengurus Apeksi, Bima Arya Sugianto menyebut, meski pada rakernas ke-XV ini bertemakan pemulihan ekonomi, namun isu krusial lainnya yang dibahas adalah seperti kebijakan penghapusan tenaga honorer, tetap menjadi bahasan utama.  Menurutnya, beban para wali kota se-Indonesia saat ini kian berat. 

“Soal honorer ini kan, tanggung jawab bersama ya. Tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah kota saja. Di rakernas ini kita akan bicarakan itu semua,” kata Bima Arya, Senin 8 Agustus 2022. 

Wanita Nekat Bohongi Walkot Jaktim Modus Kerja Sama Proyek, Kerugian Capai Rp 5,8 M

guru honorer aksi unjuk rasa

Photo :
  • ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Menurut Bima yang juga Wali Kota Bogor ini, beban yang sangat berat dan tidak mudah bagi para Wali Kota saat ini. Karena dihadapkan pada beragam tantangan. Lanjut Bima, pihaknya diminta untuk melakukan reformasi birokrasi, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mempercepat pemulihan ekonomi.

Edy Sindir Wali Kota Sering Langsung Ketemu Menteri, Bobby: Bapak Juga Pernah Minta Tolong Saya

Lebih lanjut dijelaskannya, pihaknya juga diminta untuk memangkas karyawan. Staf honorer dipangkas, jabatan fungsional diminta diterapkan. Para wali kota juga diminta meningkatkan komponen penggunaan di dalam negeri. Belum lagi kemudian ada tahapan pilkada yang mana anggaran belanja menurutnya dicicil untuk membiayai pilkada. Sementara banyak wali kota yang dijabat oleh penjabat.

Meski tantangannya berat, Bima menegaskan mereka siap menghadapi itu. Tetapi dengan catatan, pemerintah pusatnya juga sama-sama serius, serta juga sama-sama berkomitmen. Yakni apabila sudah ada UU-nya, kalau ada mandat untuk menyempurnakan peraturan tersebut, harus dilakukan secara bersama-sama.

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto

Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros

Wakil Menteri Dalam Negeri mengatakan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto meminta untuk memperbaiki sistem pemilihan umum (pemilu) karena tidak efisien dan terlalu mahal.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024