Elite PD Kecam Perundungan Bocah di Tasikmalaya yang Berujung Kematian

Wakil Sekteraris Jenderal DPP Demokrat Inggrid Kansil.
Sumber :
  • Instagram @ingrid_kansil

VIVA Politik – Pemerintah diminta lebih gencar memberi edukasi kepada masyarakat terkait kekerasan dan pelecehan seksual anak. Momentum Hari Anak Nasional harus jadi perhatian semua pihak terhadap anak-anak.

Alami Perundungan Berat, IU Laporkan Teman Sekolah SMA

Demikian disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat (PD) Ingrid Kansil. Dia menekankan aksi kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak-anak masih sering terjadi. 

Padahal, Presiden Joko Widodo juga sudah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 101 Tahun 2022 tentang strategi nasional penghapusan kekerasan terhadap anak. Menurut dia, persoalan ini memang harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah. 

Cek Fakta: Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia, Anita Jacoba Gah Dipecat Partai Demokrat

"Penanganan kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak-anak memang perlu dapat perhatian lebih dari Pemerintah," kata Ingrid, dalam keterangannya, Jumat, 22 Juli 2022.

Dia menyoroti aksi perundungan terhadap bocah 11 tahun di Tasikmalaya, Jawa Barat. Aksi itu dilakukan dengan memaksa korban bersetubuh dengan kucing kemudian diviralkan.

Anggota DPRD Partai Demokrat Diduga Selingkuh, Pengakuan Mengejutkan Pembunuh Wanita tanpa Kepala

Ingrid memahami hati seorang ibu yang hatinya hancur karena kehilangan anaknya lantaran depresi mengalami perundungan. Pelaku perundungan merupakan teman sebaya anaknya.

KPAI Kabupaten Tasikmalaya laporkan dugaan perundungan

Photo :
  • VIVA/Diki Hidayat
 

Dia mengecam perilaku tersebut karena membuat bocah malang itu depresi hingga meninggal dunia. "Saya mengutuk perbuatan tersebut," tutur Ingrid. 

Menurutnya, dari peristiwa itu yang jadi pelajaran adalah kontrol terhadap anak agar tak berbuat menyimpang.

"Bagaimana bisa seorang anak melakukan kejahatan terhadap anak, dan tidak diketahui oleh tenaga pendidik atau orang tua? Perlu diperhatikan, pengawasan itu harus di setiap waktu kapanpun dan dimanapun," jelas Ingrid.

Lebih lanjut, ia mendorong adanya aturan pengawasan dan pencegahan yang harus segera dibuat. Harapannya, perundungan seperti di Tasikmalaya agar terulang lagi.

Satgas Anak

Ingrid juga mengkritisi institusi pendidikan justru seolah jadi tempat yang tak aman bagi anak. Dia bilang alasan itu yang mesti membuat Pemerintah memaksimalkan Satgas Anak. Bahkan, kata dia, implementasinya nanti harus berjalan hingga level Rukun Tetangga (RT).

Menurutnya, penting pengawasan yang berjalan hingga level RT karena banyak tempat terjadi pelecehan seksual dan kekerasan anak di wilayah terdekat.  "Bisa di rumah, bahkan tempat bermain, dan tempat belajar seperti institusi pendidikan," jelas Ingrid.

Dia mengatakan keberasaan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), harus punya peran vital jadi pusat laporan bagi kekerasan dan pelecehan seksual anak. Selain itu, juga jadi tempat sosialisasi dan edukasi bagi anak-anak akan pentingnya pengetahuan. 

Ingrid mengajak semua pihak menaruh perhatian terhadap kekerasan terhadap anak. Dia bilang, Hari Anak Nasional yang jatuh pada Sabtu esok mesti jadi momen agar tak membiarkan aksi bullying tetap ada. 

"Harus kita lawan bersama. Kalau nggak, mereka akan terus melancarkan aksinya, dan nggak akan kapok. Saya mendorong seluruh stakeholder bisa berkolaborasi menciptakan ruang aman bagi anak," sebutnya.

Ivan Sugiamto memakai baju tahanan saat ditahan di Markas Polrestabes Surabaya.

Resmi Ditahan, Begini Penampakan Ivan Pengusaha Surabaya yang Paksa Siswa Menggonggong

Ivan ditahan pada Kamis malam setelah menjalani pemeriksaan dalam statusnya sebagai tersangka di Markas Polrestabes Surabaya.

img_title
VIVA.co.id
15 November 2024