Dahnil Jubir Prabowo: Pantas Muhammadiyah-NU Diberi Nobel Perdamaian
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA Politik – Juru Bicara Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak setuju dengan usulan Presiden Timor, Leste Jose Ramos Horta, bahwa Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) layak diberi nobel perdamaian.
Dahnil yang juga pernah menjadi Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah itu mengatakan memang sangat pantas kedua organisasi tersebut mendapatkan nobel perdamaian.
"Kedua organisasi Islam ini menjadi simbol perekat persatuan dan perdamaian di Indonesia khususnya, dan menginspirasi banyak umat Islam dan umat beragama lain di dunia bagaimana menghadirkan agama sebagai pemersatu, penjaga benteng keberagaman, saling pengertian, toleransi antar sesama manusia," jelas Dahnil, Kamis 21 Juli 2022.
Muhammadiyah dan NU, kata Dahnil, adalah organisasi yang lahir dari orang Indonesia. Didirikan oleh dua ulama besar yakni KH Hasyim Asyari (pendiri NU) dan KH Ahmad Dahlan (Muhammadiyah). Kedua organisasi ini juga berperan besar dalam perjuangan kemerdekaan, hingga awal republik berdiri dan hingga saat ini.
"Muhammadiyah dan NU adalah dua organisasi warisan kearifan ulama besar Indonesia yakni KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asyari," kata Dahnil.
Usulan Ramos Horta
Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, adalah dua organisasi masyarakat yang dianggap sangat layak untuk mendapatkan nobel perdamaian. Seruan itu disampaikan Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta.
Rabu 20 Juli 2022, Jose Ramos Horta mengunjungi PBNU di Jalan Kramat Raya Jakarta. Juga mengunjungi PP Muhammadiyah di Menteng Raya. Pada Selasa kemarin, Jose Ramos Horta diterima secara kenegaraan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Bogor.
Menurut Presiden José Ramos Horta, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah layak menjadi kandidat peraih nobel perdamaian karena dua organisasi tersebut berperan penting dalam menyuarakan perdamaian.
"Dua organisasi ini sangat layak mendapatkan nobel perdamaian. Saya melihat sejak dahulu NU dan Muhammadiyah mempunyai peran yang sangat penting dalam menyuarakan perdamaian,” kata Ramos Horta saat memberikan keterangan pers usai melakukan kunjungan persahabatan di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, Rabu, seperti dikutip dari Antara.