Mandat Megawati ke Puan Dinilai Pesan Mempersiapkan Diri di Pilpres

Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyampaikan pidato pengarahan kepada kader PDIP di Sekretariat PDIP Kabupaten Banyumas, Purwokerto, Banyumas, Selasa malam, 5 Juli 2022.
Sumber :
  • ANTARA/Sumarwoto

VIVA Politik – Puan Maharani mendapat mandat dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, untuk melakukan komunikasi dengan seluruh partai politik jelang Pemilu 2024.

Elite PDIP Beberkan Dugaan Kecurangan di Pilgub Sumut, Mau Laporkan ke Bawaslu

Namun, pengamat politik Hendri Satrio yakin, ada maksud dari pesan sang ketua umum tersebut. Menurutnya, pesans yang tersirat agar Puan mempersiapkan diri sebagai calon potensial untuk diusung di Pilpres 2024.

"Apalagi, Sekjen PDIP sudah menyatakan bahwa capres yang dimiliki PDIP harus memiliki garis ideologi yang jelas dan tegas sesuai dengan amanat yang dikeluarkan oleh semangat, visi, dan misi PDIP,” kata Hendri, Selasa 19 Juli 2022.

Airin Kalah Versi Quick Count Pilgub Banten, PDIP Sebut Anomali dan Bakal Bawa ke MK

Megawati Diapit Kedua Anaknya, Puan Maharani dan Prananda Prabowo.

Photo :
  • PDI Perjuangan

Hendri yakin, bahwa memang Megawati menyiapkan Puan Maharani sedari awal untuk menjadi pemimpin. Dengan cara memumpuk karir politik, dari anggota DPR, ketua fraksi, sempat menjadi Menko PMK 2014-2019 dan kini Ketua DPR.

Hasto: Kandang Banteng Makin Berkembang Biak di Pilkada 2024

Tugas melakukan komunikasi ke parpol lainnya, Hendri menilai Megawati hendak menunjukkan bawah kualitas Puan sudah semakin matang.

“Menurut saya semakin kita bicara langsung dengan Puan Maharani semakin kentara kualitas yang dimiliki oleh beliau,” kata pengamat politik dari Universitas Paramadina ini.

Dari garis idiologi, menurutnya Puan sudah memegang itu. Sehingga cukup mumpuni untuk diusung. Maka Hendri menegaskan, tugas yang akan dilakukan Puan bukan sekedar membangun komunikasi dengan selurh parpol. Tapi ingin memperlihatkan jati diri PDIP ke masyarakat melalui partai lain.

“Semangat demokrasi yang dipupuk PDIP bisa ditularkan ke partai politik lain melalui sosok puan,” ujarnya. 

Maka menurutnya, akan menarik menantikan bagaimana Puan membangun komunikasi dengan parpol lain. Terutama yang akan dilihat adalah dengan Demokrat dan PKS sebagai oposisi.

Pendiri lembaga survei  Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi) ini, cukup yakin akan terbuka komunikasi yang baik dengan oposisi tersebut saat Puan turun.

Salah satu alasannya, karena Puan pernah menjadi Ketua Fraksi PDIP DPR RI, dan melakukan komunikasi dengan partai lain. Saat itu PDIP adalah oposisi pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

“Tentunya PDI-P pernah menjadi oposisi sehingga tak akan sulit komunikasi Mbak Puan dengan Demokrat dan PKS,” kata Hendri.

“Sehingga akan menarik dan jadi tonggak sejarah bagi Indonesia. Sejarah Soekarno yang mempersatukan dibawa puan Maharani dalam misinya,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya