Kode Keras Airin Eks Wali Kota Tangerang Selatan Siap Maju Pilkada DKI
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA Politik - Mantan wali kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany menunjukkan isyarat terang alias kode keras bahwa dia siap untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta pada tahun 2024.
Berbekal pengalamannya memimpin kota Tangerang Selatan selama sepuluh tahun, jika diberi amanat untuk berkompetisi dalam pilkada DKI Jakarta, dia akan menyambut kesempatan itu, katanya dalam wawancara eksklusif dalam program The Interview di Jakarta, 7 Juli 2022.
Dia mula-mula menceritakan bahwa belakangan, setelah Partai Golkar mulai memperkenalkan dan mempromosikan namanya sebagai kandidat untuk pilkada DKI Jakarta, kerap ditanya banyak orang, termasuk kalangan wartawan, tentang kesiapannya untuk berkompetisi di Ibu Kota. Dia mengaku selalu menyampaikan, "... prinsipnya, dalam hidup saya, semoga Allah memberikan amanah apa pun di saat waktu dan tempat yang tepat. Saya meyakini itu betul."
"Sebagai [mantan] kepala daerah," Airin memberikan penekanan, "tentu ada keinginan, rasa, misalnya, setelah ini saya mau jadi apa lagi."
Untuk sementara ini, dia menegaskan, telah bersiap untuk menjadi calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Golkar pada pemilu tahun 2024. Namun, dia dinamika politik kelak terbuka kesempatan baginya untuk maju dalam pilkada Jakarta, dia bersedia masuk gelanggang politik itu. "Kadang kangen juga pingin jadi kepala daerah," ujarnya.
Masuk ke dunia politik, terutama terlibat langsung dalam sistemnya, misalnya menjadi kepala daerah, bagi Airin, bukan untuk sekadar tampil, melainkan demi mewujudkan ide dan gagasan yang dianggap baik untuk perubahan masyarakat. "Manakala ada ide dan gagasan, kalau kita punya kewenangan, kan bisa kita eksekusinya secara langsung."
Meski demikian, adik ipar Ratu Atut Chosiyah sang mantan gubernur Banten itu menyadari bahwa kesiapan diri saja tidak cukup untuk modal berkompetisi dalam pilkada, apalagi di DKI Jakarta. Banyak faktor dan pertimbangan yang akan memengaruhi keputusan. Pertama-tama, dia mengingatkan, harus ada partai politik yang bersedia mencalonkannya, dan memenuhi persyaratan sekurang-kurangnya 20 persen kursi DPRD.
Pertimbangan lain yang juga tak kalah penting ialah tingkat popularitas, elektabilitas, kesukaan masyarakat pada tokoh yang akan diajukan sebagai kandidat.
"Dan saya berterima kasih, tentunya, manakala ada masyarakat yang menyampaikan, pro dan kontra, segala macam, yang pasti ujungnya adalah mudah-mudahan Allah memberikan amanah, di saat waktu dan tempat yang tepat," ujarnya.
Faktor lain yang mesti dilewati ialah bahwa pilkada serentak, termasuk untuk DKI Jakarta, diselenggarakan setelah pemilu legislatif (dan pemilu presiden). Artinya, hasil pemilu legislatif tahun 2024 akan sangat menentukan peta politik pilkada Jakarta.
Karena itu, Airin, sebagai Ketua Umum Kesatuan Perempuan Partai Golkar, kini berfokus dan berkonsentrasi untuk meningkatkan perolehan suara Partai Golkar pada pemilu 2024. "Fokus di pileg dan pilpres akan membuat jalan kita lebih mudah, pada saatnya nanti kita maju di pilkada," ujarnya.