Survei LSI Denny JA Tempatkan Puan di Posisi Teratas Jadi Capres

Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyampaikan pidato pengarahan kepada kader PDIP di Sekretariat PDIP Kabupaten Banyumas, Purwokerto, Banyumas, Selasa malam, 5 Juli 2022.
Sumber :
  • ANTARA/Sumarwoto

VIVA Politik – Lingkaran Survei Indonesia Denny JA (LSI-Denny JA) merilis hasil survei bertajuk 'Tiga Poros Utama Pilpres 2024 di Era Digital'. Dalam survei tersebut LSI Denny JA, menyebutkan sejumlah tokoh nasional yang berpeluang besar untuk maju sebagai calon presiden pada pemilu presiden tahun 2024.

Untuk Pilkada Jakarta, Prabowo Subianto Buat Surat Ajak Warga Pilih RK-Suswono

Pertama, tokoh nasional yang dapat dipastikan maju sebagai capres adalah Ketua DPR RI Puan Maharani. Puan, menurut survei itu, berada di urutan pertama dari lima nama tokoh yang berpotensi besar maju sebagai calon presiden.

"Kami sampaikan juga bahwa ada lima capres dan cawapres yang masuk dalam Divisi Utama, di sini kita lihat untuk divisi utama ada 5: yang pertama adalah Mbak Puan Maharani," kata Peneliti LSI Denny JA, Ade Mulyana, yang dikutip pada Kamis, 7 Juli 2022.

Presiden Prabowo Subianto Bakal Nyoblos Pilkada di Bojongkoneng

Pertemuan Ketum Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketum Demokrat AHY.

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Meskipun elektabilitasnya terbilang masih kalah dari beberapa tokoh, menurut Ade, Puan adalah tokoh elite di PDIP. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merupakan satu-satunya partai yang telah memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden (parliamentary threshold) 20 persen.

Presiden Prabowo Setuju Pemindahan Tahanan Terpidana Narkoba Bali Nine

"Meskipun elektabilitasnya tidak terlalu tinggi, lagi-lagi Mbak Puan ini punya tiket sendiri untuk masuk ke pertarungan capres dan cawapres karena memang ada barrier to entry sebesar 20% itu yang menentukan," kata Ade.

Menurutnya, seorang tokoh punya elektabilitas tinggi namun jika tidak memiliki tiket untuk maju sebagai capres akan kalah dengan yang memiliki elektabilitas biasa saja namun punya tiket maju capres.

Posisi kedua, kata Ade, ada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Golkar merupakan salah satu partai yang masuk Koalisi Indonesia Bersatu bersama dengan PAN dan PPP.

Perolehan suara KIB jika digabungkan sudah dapat memenuhi syarat untuk mengusung pasangan capres-cawapres. "Begitu juga dengan Pak Airlangga Hartarto sebagai pemilik saham terbesar di Koalisi Indonesia bersatu ini juga masuk ke dalam Divisi Utama," ujarnya.

Setelah Airlangga, ada nama Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Meskipun perolehan suara Gerindra pada pemilu 2019 cukup besar, sayangnya belum cukup untuk mengusung calon sendiri.

Gerindra harus berkoalisi setidaknya dengan satu partai. Namun sejauh ini Gerindra belum memastikan dengan siapa akan berkoalisi.

Setelah tiga tokoh tersebut, di posisi keempat ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Meskipun Ganjar memiliki elektabilitas tinggi, dia belum memiliki tiket pasti untuk dicalonkan.

Ganjar, katanya, memang kader PDIP. Namun secara kedudukan masih di bawah Puan yang merupaka anak Ketua Umum PDIP. "Belum pasti PDIP mengusung Pak Ganjar, atau juga belum ada partai-partai lain juga yang memang bisa secara penuh untuk mengusung Pak Ganjar," kata Ade.

Pada posisi kelima ada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurut Ade, Anies juga memiliki elektabilitas yang tinggi namun tidak memiliki partai untuk maju sebagai capres.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya