LSI Denny JA: Pengguna FB Mayoritas Pilih KIB Ketimbang Koalisi Lain
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA Politik – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, merilis riset terbarunya terkait 'Tiga Poros Utama Pilpres 2024 di Era Digital'. Dalam temuan survei itu, ditemukan persepsi pengguna Facebook terhadap terbentuknya tiga poros utama di Pilpres 2024.
Peneliti senior LSI Denny JA, Ade Mulyana, dunia digital di Indonesia penggunanya sudah melebihi 50 persen. Khusus untuk Facebook sudah 50 persen ke atas. Lalu, WhatsApp grup yang sudah mencapai 60 persen penggunanya.
"Dan, ini jadi kantong suara besar baru ya di Pemilihan Presiden mendatang. Jadi, kalau kita lihat dunia digital ini menjadi salah satu kantong suara besar untuk diperebutkan pada Pilpres 2024 nanti," kata Ade, yang dikutip pada Kamis 8 Juli 2022.
Pun, dalam survei itu, LSI Denny JA membuat simulasi jika Pilpres 2024 terdapat 3 poros utama. Simulasi itu yaitu PDIP yang mampu mengusung pasangan capres-cawapresnya.
Kemudian, Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB yang dihuni Golkar, PAN dan PPP. Lalu, koalisi ketiga yakni bila Gerindra dan PKB resmi bersatu membentuk koalisi baru. Sementara, parpol lain yang belum menentukan koalisi masuk ke dalam poros sudah terbentuk.
"Pertarungan pemilik akun Facebook di antara pendukung-pendukung poros utama, 3 poros utama yang pertama mereka yang punya akun Facebook dengan bases 51,8 persen. Ini gabungan dari total populasi, dari pemilih koalisi PDIP sebesar 12,6 persen," jelas Ade.
Selanjutnya, pemilih KIB 23,2 persen untuk koalisi Gerinda dan PKB bila dijumlah sebesar 17,6 persen. Sementara, untuk partai-partai lainnya sebesar 19,8 persen.
Dari data tersebut bisa dilihat, para pengguna Facebook lebih memilih koalisi KIB dibandingkan koalisi lainnya.
"Jadi, kalau kita lihat untuk segmen pemilih yang menggunakan akun Facebook yang punya akun Facebook ini memang KIB unggul ya, pemilih pemilih. Yang memilih koalisi KIB ini sebesar 23,2 persen ini akrab dengan dunia digital," ujarnya
Survei LSI Denny JA ini digelar pada 24 Mei hingga 7 Juni 2022. Survei ini menggunakan metodologi multistage random sampling.
Jumlah responden dalam survei ini sebanyak 1.200 responden. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka. Pun, margin of error dalam survei ini +- 2,9 persen. Dilengkapi dengan riset kualitatif hingga 5 Juli 2022.