Faldo: Kita Ingin Cari Pengganti Tjahjo Secepatnya tapi Butuh Diskusi
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA Politik – Kursi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) saat ini kosong pasca meninggalnya Tjahjo Kumolo. Saat ini posisi MenPAN-RB dijabat sementara Menko Polhukam Mahfud MD selaku Menteri Ad Interim.
Terkait itu, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara, Faldo Maldini, mengatakan sejatinya Presiden Jokowi ingin cepat mengisi posisi MenPAN-RB. Namun, saat ini masih dalam suasana duka.
Selain itu, penentuan kursi menteru itu perlu diskusi terkait dengan PDI Perjuangan (PDIP) dan Jokowi.
"Tentunya kita ingin mencari pengganti secepat-cepatnya. Namun, saat ini suasana masih dalam suasana duka dan tentunya butuh diskusi dan menyesuaikan dengan agenda-agenda Presiden lainnya," kata Faldo kepada wartawan yang dikutip pada Senin, 4 Juli 2022
Eks Wasekjen PAN Faldo Maldini (kiri)
- Facebook Faldo Maldini
Dia menyampaikan saat ini, pemerintah terus mengupayakan agar fungsi dan tata kelola di Kementerian bisa berjalan optimal. Dia meminta masyarakat bersabar dan Pemerintah pasti menunjuk sosok yang tepat untuk posisi tersebut.
"Yang pasti, pemerintah akan mengupayakan fungsi-fungsi tata kelola berjalan dengan optimal. Adapun penggantinya nanti, tentunya merupakan sosok yang tepat," lanjut eks politikus PAN itu.
Pun, Faldo mengajak semua masyarakat untuk mendoakan Tjahjo. Dia menyebut pekerjaan-pekerjaan yang ditinggalkan dalam beberapa waktu ke depan sudah didedikasikan dengan baik. Dengan demikian, tak perlu dikhawatirkan akan menghambat jika belum ada MenPAN-RB definitif pengganti Tjahjo.
"Jadi, tidak perlu ada kekhawatiran yang berlebihan," ujarnya.
Tjahjo meninggal dunia di RS Abdi Waluyo Jakarta pada Jumat siang, 1 Juli 2022. Politikus senior PDIP itu meninggal dunia karena sakit setelah hampir dua pekan menjalani perawatan di RS.
Almarhum Tjahjo dimakamkan dengan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan. Proses pemakaman dilakukan secara militer dengan dipimpin Mensesneg Pratikno selaku inspektur upacara.
Hasto Sebut Partai Coklat Masif Bergerak di Pilgub Sumut: Kami Khawatir dengan Pak Edy Rahmayadi
PDIP, Hasto Kristiyanto menilai Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi) menggunakan 'macan' berupa partai coklat (parcok) untuk memenangkan pasangan calon tertentu
