Hasto Jelaskan Kepemimpinan Soekarno, Megawati dan Jokowi Bagi Dunia

Hasto Kristiyanto Dalam Acara Wusada Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat
Sumber :
  • PDI Perjuangan

VIVA – Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, menyampaikan orasi ilmiah dalam wisuda mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Minggu 3 Juli 2022). Hasto adalah Doktor Ilmu Pertahanan dan Geopolitik.

Saat memasuki lokasi wisuda, rombongan Rektorat dan Hasto disambut dengan Tari Pasambahan. Di acara itu, juga turut hadir Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, dan Ketua DPD PDIP Sumatera Barat Alex Indra Lukman.

Mereka bergabung dengan ratusan wisudawan serta civitas akademika UNP yang dipimpin Rektor Prof Ganefri, Ph.D. Ratusan wisudawan lain mengikuti secara daring mengingat protokol kesehatan yang harus dilaksanakan dalam prosesi acara.

Gubernur Mahyeldi mengapresiasi kehadiran Hasto di acara wisuda, dimana salah satunya adalah putrinya sendiri.

“Kehadiran Pak Hasto ini menghadirkan sebuah spirit,” kata Mahyeldi.

“Semoga dengan orasi ini akan mengembangkan pola pikir, kreativitas, inovasi, rasional dan obyektif khususnya bagi kita yang hadir di sini,” tambah Mahyeldi.

Dalam kesempatan tersebut, Mahyeldi menjelaskan bagaimana kuatnya hubungan batin Bung Karno dengan Sumbar. Maka tidak heran jika orang di sekeliling Soekarno adalah berasal dari Minang. Seperti Bung Hatta, Yamin, Sjahrir, hingga Hamka. 

Rektor Ganefri mengatakan, generasi muda saat ini membutuhkan adaptasi dan transformasi. Mengingat perkembangan global. Tetapi tetap memegang teguh nilai-nilai luhur bangsa.

Safari Politik, Hasto Semangati Kader untuk Menangkan Risma-Gus Hans dan Pilkada di Jatim

Sesuai pandangan Bung Karno, Ganefri menjelaskan bahwa ketahanan suatu bangsa haruslah dipupuk dari tiga hal. Yaitu ketahanan politik, ketahanan ekonomi, dan ketahanan militer. Ketiganya harus diinternalisasi secara mendalam, terutama pada proses pendidikan, baik pada jenjang dasar hingga pendidikan tinggi.

“Tidak hanya hari ini, namun juga pada masa generasi muda mencicipi masa keemasannya. Penanaman budaya dan nilai-nilai Pancasila tersebut, diharapkan mampu meningkatkan kesadaran bangsa dan ketahanan nasional, sehingga mampu menjadi benteng pertahanan terhadap berbagai kemerosotan moral dan nilai yang menerpa bangsa kita,” tegas Ganefri.

Hari Kedua Wisuda ke-80 UMJ Luluskan 1053 Mahasiswa

Hasto Kristiyanto yang menyampaikan Orasi Ilmiah berjudul “Eksistensi Pemikiran Geopolitik Soekarno untuk Ketahanan Nasional” memaparkan, teori geopolitik Soekarno dan temuannya berdasarkan hasil disertasinya di Universitas Pertahanan. 

Dijelaskannya, pemimpin nasional harus memiliki pemahaman terhadap geopolitik Indonesia. Terutama cara pandang outward looking. 

Cerita Hasto Selesaikan Studi Doktor di UI, Sebelumnya di UNHAN

Hasto memaparkan bagaimana hal itu sudah pernah dibuktikan Proklamator dan Presiden Pertama Soekarno. Saat itu, atas perjuangan Bangsa Indonesia, bangsa-bangsa Asia-Afrika seperti Maroko, Tunisia, Sudan, Aljazair, merdeka karena campur tangan Indonesia. 

“Bahkan ketika Pakistan berjuang melawan Inggris, Indonesia mengirimkan angkatan perangnya. Atas upayanya tersebut, pada tahun 1965, Bung Karno mendapat gelar sebagai “Pendekar dan pahlawan kemerdekaan bangsa Islam” melalui Konferensi Islam Asia Afrika,” urai Hasto.

Spirit kepemimpinan Indonesia di tengah dunia, menurut dia bahkan ditunjukkan oleh Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri. 

“Ketika mengutuk aksi sepihak Amerika Serikat terhadap Irak, dan menegaskan bahwa agar persoalan terorisme karena ketidakadilan masalah Palestina,” kata Hasto.

Kepemimpinan Indonesia di tengah dunia di masa Presiden Jokowi juga tampak dalam doktrin Indonesia Poros Maritim Dunia. 

“Yang menempatkan wilayah kelautan sebagai halaman depan dan merubah paradigma pembangunan menjadi Indonesia sentris,” jelas Hasto.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya