Anggota Komisi III DPR Baru Tahu Ganja Banyak Manfaatnya
- Twitter @andienaisyah
VIVA – Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Gerindra Romo Muhammad Syafii mengatakan baru menerima informasi mengenai manfaat ganja yang luar biasa banyak dan manjur bila digunakan untuk kepentingan medis.
Hal itu diungkapkan Romo Syafii dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPR bersama orang tua dari Fika yang mengidap penyakit Cerebral Palsy (CP), Santi Warastuti beserta kuasa hukumnya Singgih Tomi Gumilang dan peneliti ganja dari Universitas Syah Kuala Prof Musri Musman pada Kamis, 30 Juni 2022.
“Saya sangat tertarik ya dari hasil riset di Universitas Syah Kuala yang kita dengar bahwa ganja memiliki 1269 senyawa kimia, 1 di antaranya THC (Tetrahydrocannabinol), dan cuma THC ini yang berbahaya. Dan barusan saya mendengar meminimalisir munculnya THC itu bisa dilakukan dengan beberapa cara. Paling tidak tadi bapak (Muari Musman) sudah sampaikan bahwa pemilihan warna botol juga itu bisa menentukan kadar THC dari ganja,” kata Romo.
“Dan hari ini selain mendengar THC, saya juga mendengar Cannabidiol (CBD) dan sebagainya yang ternyata manfaatnya luar biasa. Bahkan stunting yang menjadi sebuah persoalan pun bisa dibantu mengatasinya dengan minyak biji ganja,” imbuhnya.
Romo mengatakan, dirinya justru bertanya-tanya mengenai siapa orang yang paling pertama kali menghalangi ganja secara total. Sebab lanjut Romo, dirinya selalu mengikuti kata-kata yang berisi larangan-larangan yang diungkapkan oleh “Belanda”. Namun ternyata hal itu hanya akal-akalan Belanda mengelabui Indonesia agar terus-terusan dijajah dan tetap bodoh.
“Karena saya teringat gini Prof. Saya bilang sama teman-teman saya semua yang dibilang Belanda itu saya lakukan. Apa dia yang dibilang Belanda? Anak-anak jangan kasih makan ikan nanti cacingan. Belakangan saya baru tahu di ikan itu ada Omega 3 yang bisa membantu proses kecerdasan otak. Berarti penjajah engga kepingin anak kita itu cerdas, sehingga kepingin merdeka? saya kira seperti itu,” ujarnya.
Selain itu, ia juga menyinggung mengenai larangan sejak zaman penjajahan Belanda yang melarang anak-anak mandi hujan.
“Ternyata air hujan itu yang di dalam Alquran disebut rahmat Allah itu memiliki banyak keunggulan bila itu bersendawa bila itu bersenyawa dalam tubuh anak yang dalam masa pertumbuhan. Karena itu,Saya bilang saya menolak semua yang dibilang Belanda. Karena itu ternyata yang baik-baik semua. Mungkin termasuk ini termasuk ganja ini, setalah saya mendengar penjelasan,” kata Romo.
Selam ini Romo menyebut ganja dia ketahui hanya berdasar yang dia dengarkan sejak ia kecil. Namun belakangan disadarinya hal lain karena melihat riset-riset ilmiah bahwa ganja kaya akan manfaat.
Atas dasar itu, dari sisi manfaat ganja dan apabila dibutuhkan serta bisa membantu penyakit sejenis Cerebral Palsy (CP), Romo menyambut baik agar ganja bisa digunakan untuk kebutuhan medis.
“Saya kira pertemuan ini luar biasa. Saya ingin mengatakan bahwa kalau memang bisa meminimalisir atau menghabiskan faktor negatifnya, why not. Ini sesuatu yang kita butuhkan untuk medis, untuk kesehatan,” ujarnya.
Bahkan kata dia, lebih dari itu, ganja juga bisa menjadi pendapatan asli daerah dan APBN Indonesia yang sekarang ruang fiskalnya semakin sempit.
“Jadi saya kira ini sebuah keniscayaan ya. Jadi apa yang disampaikan pak Desmond sebagai pimpinan rapat kita hari ini saya kira itu sesuatu yang memberi harapan ya tentang ganja ini. Tentu mungkin bahasanya kata Pak Nasir Djamil yang berasal dari Aceh bukan melegalisasi ganja tapi mungkin melakukan industrialisasi ganja untuk kepentingan medis dan kesehatan,” kata Romo lagi.