Cak Imin Unggah Foto Bareng Gus Yahya, Elite PKB: Didikan Gus Dur
- Twitter @cakimiNOW
VIVA – Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mengunggah foto lama dirinya bersama Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya.
Dalam foto itu yang diunggah Cak Imin melalui akun Twitternya, @cakiminNOW itu ada juga eks mantan juru bicara Presiden ke-4 RI Abdurahman Wahid atau Gus Dur, Adhie Massardi. Baik Cak Imin, Gus Yahya, dan Adhie sama-sama mengenakan pakaian ihram.
Belum diketahui terkait waktu dan momen foto tersebut. Cak Imin mengunggah foto tersebut hanya menyertai tulisan dua nama Gus Yahya dan Adhie.
"1.Adhi Massardie 2.Gue 3.Yahya Choli Staquf Labbaik Allohumma Labbaik," tulis Cak Imin dikutip VIVA pada Selasa, 28 Juni 2022.
Baca Juga: Sindiran Yenny ke Cak Imin: Jangan Ngotot Nyapres hingga PKB Gus Dur
Netizen pun merespons unggahan Cak Imin tersebut. Ada yang mengoreksi Cak Imin karena nama Gus Yahya ada typo. Selain itu, ada juga netizen yang ternyata salah seorang kader sekaligus Sekretaris DPP PKB, Zainul Munashichin.
Zainul menyebut baik Cak Imin, Gus Yahya, dan Adhie merupakan kader didikan Gus Dur.
"Kolaborasi kader muda didikan Gus Dur," tulis Zainul di akun Twitternya, @zainul_munas
Adapun sosok Cak Imin jadi perhatian karena sempat terlibat friksi dengan putri Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid. Mereka berdua saling sindir di media sosial.
Sebelumnya, Yenny juga sempat menyindir bila dirinya adalah bagian PKB Gus Dur. Dia merasa bukan PKB Cak Imin. Mantan Sekretaris Jenderal PKB era Gus Dur itu juga sempat melontarkan kritikan ke Cak Imin yang mengambil posisi berseberangan dengan Gus Yahya selaku Ketum PBNU.
"Nah, saat ini Cak Imin mengambil posisi dia netral berhadapan dengan KH Yahya Staquf. Itu akan merugikan secara konstituen PKB. Orang NU yang di PKB," kata Yenny di Sumedang, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Yenny juga tak kaget dengan perilaku politik Cak Imin. Dia mengatakan sepupunya itu punya ego politik yang menghalalkan segala macam cara.
"Ini kan karena hanya semata ego politik menghalalkan segala macam cara. Nggak kaget sih kita, lihat perilaku politiknya yang tidak berkembang juga sampai sekarang," sebut Yenny.