Anies Ganti Nama Jalan, Djarot: Lebih Elok Ubah Kehidupan Manusianya
- Instagram @aniesbaswedan
VIVA – Langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, mengubah 22 nama jalan, gedung dan zona khusus di Ibu Kota jadi perhatian mantan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat.
Menurut Politikus PDIP ini, ada yang lebih penting dari sekadar mengubah nama jalan, yakni mengubah kehidupan kumuh di sekitar jalan tersebut agar lebih manusiawi.
"Maka eloknya itu bukan hanya sekedar mengganti nama jalan, yang lebih substansi adalah sebetulnya merubah kehidupan-kehidupan yang kumuh di sekitar jalan itu menjadi yang lebih manusiawi. Ya, manusianya yang diubah," kata Djarot di Jakarta, Senin, 27 Juni 2022.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengatakan 22 nama di jalan diubah sebagai bentuk bentuk penghargaan atas jasa para tokoh bagi masyarakat.
Djarot menyebut, daripada mengubah nama jalan untuk mengabadikan jasa para tokoh Betawi, lebih baik Pemprov DKI mengembangkan seni-seni dan budaya Betawi. Termasuk lebih memperhatikan kehidupan para seniman Betawi.
"Hendaknya budaya Betawi ini harus dikembangkan bagaimana dengan Lenong kita? Bagaimana dengan palang pintu kita? Bagaimana dengan seniman-seniman Betawi? Bagaimana kehidupannya? Itu yang harus ditekankan daripada sekedar mengganti nama jalan," kata Djarot.
Menurut Djarot, mengganti nama jalan memang mudah dilakukan. Namun, dia menekankan kepada Pemprov DKI dampak dari perubahan nama jalan tersebut.
"Itu punya dampak yang cukup serius, dan ini kalau menurut saya, itu bisa membebankan warga, ya. Sekarang ganti surat itu apa gratis itu? termasuk ganti BPKB, NPWP, nama-nama perusahaan dan sebagainya," tuturnya.
Adapun 22 nama jalan yang diubah Anies sebagai berikut:
Jalan Budaya diubah menjadi Jalan Entong GendutÂ
Jalan Raya Bambu Apus menjadi Jalan Mpok NoriÂ
Jalan Raya Pondok Gede menjadi jalan H Bokir Bin Dji’un
Jalan Buntu menjadi Jalan Raden IsmailÂ
Jalan BKT Sisi Barat menjadi Jalan Rama Ratu JayaÂ
Jalan Bekasi Timur Raya menjadi Jalan Haji DaripÂ
Bantaran Setu Babakan Barat menjadi Jalan H Roim Sa’ihÂ
Bantaran Setu Babakan Timur menjadi Jalan KH Ahmad SuhaimiÂ
Jalan Srikaya menjadi Jalan Mahbub DjunaidiÂ
Jalan Raya Pasar Minggu (sisi utara) menjadi Jalan KH Guru AminÂ
Jalan Warung Buncit Raya menjadi jalan Hj Tutty AlawiyahÂ
Jalan Tanah Tinggi 1 Gang 5 menjadi Jalan A Hamid AriefÂ
Jalan Senen Raya menjadi Jalan H Imam Sapi’ieÂ
Jalan SMP 76 menjadi Jalan Abdullah AliÂ
Jalan Rawa Buaya menjadi Jalan Guru Ma’mun
Jalan di Pulau Panggang menjadi Jalan Kyai Mursalin J
Jalan di Pulau Panggang menjadi Jalan Habib Ali Bin Ahmad.
Jalan Kebon Kacang Raya (sisi utara) menjadi Jalan M MashabiÂ
Jalan Kebon Kacang Raya (sisi selatan) menjadi Jalan HM ShalehÂ
Jalan Cikini VII menjadi Jalan Tino SidinÂ
Jalan depan Taman Wisata Alam Muara Angke menjadi Jalan Mualim TekoÂ
Jalan Lingkar Luar Barat menjadi Jalan Syekh Junaid Al BatawiÂ