Sindir Cara Koalisi PKB, Effendi Gazali: 10 Hari Bisa Selingkuh

Ketum Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan Ketum PKB Cak Imin.
Sumber :
  • Dok. Lukmanul Khakim

VIVA – Dinamika menuju Pilpres 2024 yang diwarnai kasak kusuk partai politik atau parpol mencari koalisi ikut disorot pakar komunikasi politik Effendi Gazali. Koalisi yang dilakukan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) jadi perhatian Effendi.

Dukung Kemenag Bikin Dirjen Pondok Pesantren, PKB: Sudah Sepatutnya Diayomi Lebih Serius

Dia menceritakan dinamika parpol kasak kusuk cari koalisi berawal dari diskusi teman-temannya sesama komunikolog. Dari komunikasi itu disoroti cara PKB dalam mencari koalisi.

Effendi menyinggung pernyataan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid soal duet Prabowo Subianto dengan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

PKB Berjaya di Pileg Jatim, Ma'ruf Amin: Wajib Kita Menangkan Luluk-Lukman

"Jadi, kalau dia sebutkan tadi lebih dari pacaran atau belum lamaran, lamaran sudah kali ya. Saya pegang Bang Jazilul bahwa ini akan sudah menuju 2024. Bahkan menyebut Prabowo-Cak Imin. Ini adalah tujuan dari komunikasi sesungguhnya," kata Effendi dalam Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne yang dikutip VIVA pada Senin, 20 Juni 2022.

Effendi Gazali (tengah)

Photo :
  • VIVA/Tri Saputro
Viral, Momen Donald Trump Joget 'Gemoy' ala Prabowo usai Deklarasi Kemenangan

Menurut dia, yang jadi perhatian karena perpindahan PKB dari Koalisi Semut Merah bersama PKS. Ia mencatat koalisi itu dibangun PKS pada 8 Juni 2022. Tapi, tak lama kemudian, PKB pada 18 Juni juga menyatakan ada Koalisi Naga Merah atau Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya bersama Gerindra. 

"Hanya dalam 10 hari, koalisi ini bisa saling berselingkuh. Ini kan menarik menuju catatan selanjutnya untuk menanyakan ini Koalisi Indonesia Raya bakalan selingkuh lagi nggak ini ke depannya," tutur Effendi.

Kemudian, ia menekankan, koalisi yang dibangun parpol masih rapuh meski nanti dirasa sudah sampai puncaknya. Namun, menurutnya koalisi bersama Gerindra juga memberikan keuntungan untuk PKB dan Cak Imin.

Dia merujuk hasil lembaga survei jika duet Prabowo-Cak Imin dipasangkan maka angkanya di kisaran sekitar 24  persen. "Yang paling tinggi itu masih tetap ya pasangan-pasangan yang beredar sekarang tapi masih sekitar 35 persen. Jadi, belum ada yang mendekati 50 persen," ujar Effendi.

Penjelasan PKB

Momen Cak Imin menyambangi Ketum Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya, Jakarta Selatan terjadi pada Sabtu malam, 18 Juni 2022. Usai pertemuan itu, Cak Imin mengaku bersama Gerindra sepakat kerja sama politik untuk Pemilu serentak 2024 termasuk Pilpres.

Elite PKB pun menyebut antara Gerindra-PKB membangun koalisi Naga Merah hingga Kebangkitan Indonesia Raya. Bahkan, mereka menggaungkan duet Prabowo-Cak Imin untuk 2024.

Namun, poros yang dijajaki Gerindra-PKB itu memunculkan spekulasi politik. Hal itu terkait isu PKS yang ditinggal PKB dalam Koalisi Semut Merah yang sudah dijajaki sebelumnya.

Menanggapi isu meninggalkan PKS dalam koalis, PKB menepisnya. Ketua DPP PKB Lukmanul Khakim mengatakan PKB dalam posisi berkawan baik dengan semua parpol termasuk PKS. Menurut dia, komunikasi terus dilakukan dengan PKS.

"PKB dalam posisi berkawan baik dengan semua partai politik, kita punya ukhuwah namanya ukhuwah parpoliyah (persaudaraan antar sesama partai politik) karena kita memiliki tujuan sama untuk Indonesia yang lebih adil, maju dan sejahtera," ujar Lukman, sapaan akrabnya saat dikonfirmasi. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya