BKSAP DPR: Keketuaan di G20 dan P20 Jadi Momen RI Unjuk Gigi
- Istimewa
VIVA – Indonesia dalam waktu dekat akan jadi tuan rumah ajang internasional, Presidensi G20 di Bali pada November 2022. Untuk persiapan Meeting Parliament-20 (P20), Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI melakukan pertemuan dengan para akademisi.
Wakil Ketua BKSAP DPR, Putu Supadma Rudana menyampaikan ada empat isu turunan yang jadi keketuaan Indonesia dalam event P-20 dan G20 di Bali. Putu menyampaikan isu pertama yaitu pembangunan berkelanjutan dan ekonomi hijau. Lalu, tantangan terkini krisis pangan dan krisis energi, stagflasi.
Kemudian, yang ketiga ia mengatakan soal parlemen efektif dan demokrasi yang dinamis. Pun, keempat yaitu kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
“Keempat isu tersebut sangat relevan dalam rangka pemulihan pasca pandemi, dan sebagai upaya mengatasi berbagai permasalahan global yang muncul dewasa ini," kata Putu dalam keterangannya, yang dikutip pada Jumat, 17 Juni 2022.
Putu menambahkan keketuaan Indonesia di P20 juga punya tujuan penting. Bagi dia, harus bisa meningkatkan dimensi parlementer untuk mendukung agenda global.
Selain itu, bisa mendorong interaksi dan kerja sama yang lebih erat antara pemerintah dan parlemen. Hal ini penting untuk mengimplementasikan hasil-hasil pertemuan G20.
“Kemudian, memperkuat interaksi antara Ketua Parlemen negara-negara G20 dan negara-negara mitra, serta kerja sama dengan PBB dan organisasi internasional lainnya," jelas Anggota DPR asal Bali tersebut.Â
Kata dia, DPR menitikberatkan pentingnya kekuatan parlemen untuk mendukung pemerintah dalam rangka pemulihan pasca pandemi. Selain itu, juga untuk merespons tantangan global saat ini.
Kemudian, ia menekankan, perhelatan P20 dengan rangkaian pertemuannya termasuk P20 Summit pada Oktober 2022 akan jadi panggung Indonesia di dunia internasional.
Putu berharap kesuksesan jadi tuan rumah penyelenggaraan IPU Assembly ke-144 di Nusa Dua Bali pada Maret 2022 bisa diulangi lagi melalui pelaksanaan P20 yang sukses.
Dia menambahkan keketuaan di P20 maupun G20 juga jadi momen RI untuk menampilkan dan mengetalasekan segala potensi demi mendongkrak perdagangan dalam serta luar negeri. Kemudian, bisa meningkatkan investasi ke berbagai sektor prioritas Indonesia hingga mentransfer teknologi.
Namun, yang terpenting menurut Putu bisa menambahkan event P20 dan G20 ini jadi kesempatan yang baik untuk membangkitkan serta promosikan sektor pariwisata. Hal ini termasuk mempromosikan kekayaan seni budaya dan kearifan lokal lainnya seperti kuliner nusantara kepada anggota G20.
Tak hanya itu, ajang G20 juga jadi momentum berharga untuk RI unjuk gigi sebagai kekuatan ekonomi terbesar di ASEAN dan peringkat 16 dunia.
“Keketuaan Indonesia di G20 harus berikan keuntungan yang sebesar-besarnya bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan kepentingan nasional sesuai amanat konstitusi dalam UUD 1945," tuturnya.