PPP Ledek Balik Fahri Hamzah: Stres, Partai Gelora Belum Tentu Lolos

Wakil Sekretaris Jenderal PPP Achmad Baidowi
Sumber :
  • VIVA/Reza Fajri

VIVA – Pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah yang menyebut Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Partai Golkar, PAN, dan PPP di dalamnya seperti sekelompok orang berkumpul di pos ronda sebab tak paham sistem presidensial, membuat PPP kesal.

Disebut Salah Satu Calon Ketua Umum PPP, Begini Reaksi Gus Ipul

Ketua Dewan Pimpinan Pusat PPP Ahmad Baidowi mempertanyakan maksud Fahri Hamzah tersebut. Dia menduga Fahri sedang mengigau sebab partainya belum pasti lolos verifikasi oleh KPU untuk menjadi partai politik peserta pemilu 2024.

“Itu Fahri Hamzah lagi ngomong rasional, lagi ngigau, atau lagi mimpi, ya? Ya, urusan kitalah KIB mau membentuk Koalisi Indonesia Bersatu,” kata Awiek kepada wartawan, Rabu, 8 Juni 2022.

PPP Gagal Masuk ke Parlemen, Romahurmuziy Serukan Pengurus Pusat "Taubatan Nasuha"

“Mungkin dia stres aja, kan Partai Gelora belum tentu lolos, belum menjadi peserta pemilu, apalagi ngusung calon presiden,” ujarnya menegaskan.

Fahri Hamzah, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia

Photo :
  • Partai Gelora
Romahurmuziy Sarankan 'Taubatan Nasuhah', Plt Ketum PPP Mengaku Tiap Hari Salat Taubat

Baidowi menyarankan Fahri Hamzah bersikap seperti laiknya politikus pada umumnya, bukan seperti menjadi pengamat politik hingga melontarkan beragam pernyataan publik.

"Kalau Fahri Hamzah mengibaratkan KIB sekumpulan orang di pos ronda, kalau kita melihat Fahri Hamzah kayak orang teriak-teriak di tengah gurun pasir; nanti dia kehausan sendiri, kebingungan cari air minum,” kata Awiek.

Fahri Hamzah sebelumnya mengkritik koalisi untuk menghadapi pemilu presiden tahun 2024. Dia menyebut koalisi untuk pemilu presiden merupakan hal yang keliru karena itu hanya berorientasi persengkongkolan.

Sebab, kata mantan Wakil Ketua DPR RI itu, dalam sebuah negara yang menganut sistem presidensial, pada dasarnya tidak ada istilah koalisi. Menurutnya, koalisi hanya ada di negara yang menganut sistem parlementer.

Fahri juga menyebut KIB kacau karena para elite-elite partainya tak memahami sistem yang dianut negara. Koalisi yang ada saat ini, menurutnya, seperti kumpulan orang di pos ronda.

"Kenapa kacau? Karena memang enggak ada sistemnya. Itu yang saya bilang, kadang elite itu ngumpul-ngumpul enggak pakai akal, enggak pakai konsep, cuma kaya orang ngumpul-ngumpul di pos ronda," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya