Politikus PDIP Sentil Erick Thohir soal BUMN Tak Sponsori Formula E
- VIVA/Mohammad Yudha Prasetya
VIVA – Absennya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk terlibat memberikan sponsorship dalam event Jakarta E-Prix 2022 atau Formula E, terus menuai kritik.
Di antaranya disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDIP Mufti Anam dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI bersama Menteri BUMN Erick Thohir di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Selasa, 7 Juni 2022.
Anam meradang dan menyesalkan Menteri BUMN Erick Thohir selaku pembantu presiden yang tidak peka terhadap sikap negara dalam acara Formula E.
"Pak Menteri, berapa bulan sebelum Formula E dilaksanakan Pak Jokowi datang ke sana. Kalau Pak Jokowi datang kan kita sebagai Menteri, sebagai pembantu Presiden, harusnya paham bahwa tujuan Presiden ke sana memberikan sinyal kepada seluruh menterinya untuk bagaimana bisa membantu agar Formula E ini menjadi sukses, goalnya bisa menjadi kebanggaan bangsa kita," kata Mufti Anam.
Mufti Anam sedih ketika Ketua Panitia Pelaksana Formula E Ahmad Sahroni seperti diberikan harapan palsu oleh Kementerian BUMN hanya karena dijanjikan akan diberikan sponsorship untuk Formula E.
"Katanya iya iya ternyata engga ada tuh bantuan (sponsor)," ujarnya.
Politikus PDIP ini juga berharap Erick Thohir bisa lebih awal terhadap kepentingan bangsa dan negara. Mengingat, ajang Formula E yang berjalan sukses itu merupakan event internasional, bukan event politik praktis jangka pendek untuk Pemilu 2024. Bukan hanya berkaca event ini digagas Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies Baswedan.
Karena itu, Mufti Anam tidak heran jika Erick Thohir dihujani kritik di media sosial (medsos) lantaran BUMN absen di acara Formula E.
"Pak Menteri, banyak orang mengatakan “oh tentu enggak dibantu, bukan panggungnya Pak Menteri” kan begitu. Ada juga yang bilang bahwa “oh ini ya kalau acaranya Menteri jangankan sebulan, proposal satu menit sebelum acara Pak Menteri bisa BUMN itu support”," ujarnya.
"Maka kemudian ada kata-kata di masyarakat yang bilang bahwa ‘oh ini memang sengaja oleh Pak Menteri BUMN untuk BUMN tidak bantu Formula E karena ini kemudian Pak Anies Baswedan ini jadi kompetitor Pak Menteri’," kata Mufti Anam menambahkan.
Kendati begitu, Mufti Anam menyebut bahwa kritikannya mengenai Formula E ini tidak dalam kapasitas memberikan dukungan terhadap Anies Baswedan yang digadang-gadang sebagai capres di 2024.
"Saya bicara di sini bukan kapasitas saya mendukung Pak Anies Baswedan atau enggak, tidak. Tapi dalam rangka kepentingan bangsa dan negara. Kalau soal capres enggak pak menteri. Jelas partai kami punya calon Bu Puan Maharani. Sehingga kami bilang bahwa ini bukan soal mendukung atau tidak mendukung soal Anies Baswedan tapi soal kepentingan bangsa dan negara," ujarnya.
Atas dasar itu, Mufti Anam berharap Erick Thohir lebih bijak ke depannya dalam mengabil kebijakan yang berkaitan dengan BUMN, baik itu sifatnya nasional maupun internasional.
"Maka harapan kami Pak Menteri, sebagai publik figur, sebagai petugas negara, sebagai pembantu presiden harapan kami Pak Menteri bisa lebih bijak lagi dalam urusan ini," kata dia.
Lebih lanjut, Mufti Anam pun menyesalkan BUMN yang dinilainya masih kalah jauh dengan Brand kosmetik karya anak bangsa yang justru ikut andil dan memberikan sponsorship pada ajang Formula E.
"Maka harapan kami hal-hal yang baik yang dicontohkan oleh MS Glow ini bisa ditiru oleh Pak Menteri BUMN ke depan dengan membuang sedikit egonya terhadap kepentingan-kepentingan politik,"