Salim Segaf Ingatkan Pemimpin Bangsa Pandai Mengolah Rasa Persatuan

Ketua Majelis Syuro Salim Segaf Aljufri dalam milad PKS ke-20
Sumber :
  • Dok. PKS

VIVA – Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Aljufri menyampaikan pesan penting momemtum Hari Pancasila setiap 1 Juni kemarin. Menurut dia, momentum hari Pancasila mesti dijadikan seluruh elemen bangsa bersinergi dan berkolaborasi untuk Indonesia.

Timses Bantah Mardani soal KIM Plus Tak Optimal Menangkan RK-Suswono

Dia menyoroti saat ini malah sering terjadi segregasi dan polarisasi. Bagi Salim, Pancasila mesti disepakati sebagai titik temu kebangsaan dan penyatu dari perpecahan. 

"Maka Pancasila kita pahami sebagai ideologi pemersatu dari semua sikap dan perbuatan yang mensegregasi sehingga terjadi polarisasi, disharmoni, dan disintegrasi di tengah masyarakat," kata Salim, dalam keterangannya yang dikutip pada Kamis, 2 Juni 2022.

PKS Akui Ada Efek Anies Bantu Kemenangan Pramono-Rano di Pilkada Jakarta

Salim menyampaikan Indonesia merupakan negara besar dengan segenap aspek dan potensinya. Namun, ia bilang potensi besar itu belum aktual meski pemerintahan silih berganti. 

"Kita belum beranjak dari negara berkembang menjadi negara maju dan masih terjebak dalam perangkap middle income trap," jelas eks Menteri Sosial tersebut.

Pramono-Rano Menang Satu Putaran, Faktor PKS Kalah di Basis Massanya

Ketua Majelis Syura PKS Habib Salim Segaf Al Jufri

Photo :
  • Dok. PKS

Kemudian, ia menyinggung masih banyak persoalan yang harus diselesaikan mulai kemiskinan, pengangguran, hingga ketimpangan ekonomi. Begitu juga pemerataan pembangunan dan keadilan sosial yang masih jadi persoalan.

Pun, dengan kondisi itu, ia menekankan Pancasila harus dipedomani sebagai pemersatu yang menggerakkan seluruh komponen bangsa untuk bersinergi, dan berkolaborasi. 

"Indonesia terlalu besar untuk dikelola sendirian. Kita butuh semangat kebersaman dan kolaborasi agar Indonesia cepat maju," sebutnya.

Lebih lanjut, Salim menyampaikan bahwa Indonesia juga sebagai bangsa yang majemuk dengan kesenjangan atau disparitas sosial ekonomi yang cukup tinggi. 

Dia juga mengingatkan agar semua elemen terutama para pemimpin negara RI pandai dalam mengolah rasa kebangsaan, rasa memiliki, hingga rasa persatuan dan kesatuan di antara sesama anak bangsa. 

"Itu semua bisa terwujud jika kita semua punya komitmen untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," sebut Salim.

Salim juga mengajak semua elemen untuk mensyukuri anugerah ke-bhinekaan Indonesia. Menurutnya, bukan perbedaannya yang jadi fokus tapi justru persatuan untuk mengokohkan ke-Indonesiaan. 

"Pancasila memerintahkan kita untuk menghidupkan semangat kebersamaan atau kolaborasi, semangat empati dan kepedulian, serta semangat solidaritas sosial dalam tubuh bangsa ini," sebut Salim.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya