Pakai Jasa Paranormal, PDIP NTB Bikin Tim Ekspedisi Mistis

Tim ekspedisi mistis PDIP NTB
Sumber :
  • VIVA.co.id/Satria Zulfikar

VIVA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Nusa Tenggara Barat membentuk Tim Ekspedisi Mistis. Tim mistis ini punya tugas khusus mencari harta karun berupa artefak hingga sisa peninggalan kerajaan Sasak kuno.

Nasdem Tolak Usulan Polri di Bawah TNI atau Kemendagri

Tim ekspedisi mistis tersebut akan libatkan Lembaga Kajian Sosial dan Politik M16. Dalam praktiknya, mereka melacak keberadaan situs bersejarah dengan menggunakan jasa paranormal.

Politikus PDIP sekaligus Anggota DPRD NTB, Ruslan Turmuzi menjelaskan ekspedisi mistis tersebut untuk mengobati kerinduan masyarakat terhadap eksistensi dan kisah sejarah leluhur yang kerap dianggap cerita rakyat semata. Menurut Ketua Tim Ekspedisi Mistis itu, alam bawah sadar masyarakat Lombok mulai sadar saat tim ekspedisi sejarah terbentuk. 

Soal Keterlibatan ‘Partai Cokelat’ di Pilgub Jateng, Jokowi: Dibuktikan Saja

"Dibuktikan dengan ramainya atensi di berbagai medsos untuk menginvestigasi sejumlah kisah sejarah dan bukti artefak yang belum terpecahkan asal usulnya," kata Ruslan, Senin, 30 Mei 2022.

Dia menambahkan, sesuai arahan Ketua DPD PDIP NTB, Rachmat Hidayat agar kader aktif bergerak untuk mengungkap rekam jejak sejarah kebudayaan para leluhur. Tujuannya  agar ke depan bisa diketahui generasi penerus bangsa sehingga tak kehilangan jati dirinya. 

Lalu Iqbal-Dinda Dapat Pesan Haru dari Prabowo usai Peroleh Suara Terbanyak di Pilgub NTB

"Misalnya di Lombok Utara, ada masjid kuno yang berdiri dan dikelilingi oleh perkampungan Hindu. Kisah ini perlu diungkap ke publik kenapa hal tersebut bisa terjadi," jelasnya. 

Lebih lanjut, dia menyampaikan dalam waktu dekat, tim ekspedisi akan melakukan sejumlah investigasi. Mereka akan menelisik bukti-bukti artefak  maupun kisah mitologi masa lalu agar dapat dibuktikan kronologi fakta sejarah secara detail. Caranya dengan berbagai kajian multi disiplin keilmuan, khususnya arkeologi dan metafisika. 

"Banyak warga yang sudah datang meminta bantuan untuk menelisik lebih jauh benda kuno yang diduga kuat bersumber dari kedatuan (kerajaan)," tutur Ruslan.

Pun, dia mencontohkan seperti nama-nama desa di Lombok Tengah dari empat penjuru mata angin selalu menggunakan kata 'batu'. Hal ini seperti sebelah selatan Kota Praya ada Desa Batujai. Lalu, sebelah barat ada Desa Batu Tulis. Kemudian, sebelah utara Batu Tambun dan Batu Menek, sebelah timur ada Desa Batunyale dan tengah Kota Praya ada Batuson.

Menurut dia, nanti tim akan menggali sejarah penamaan tersebut. Selanjut mencari artefak maupun kisah yang mengintegrasikan nama-nama desa diawali dengan kata 'batu'.

Sementara, Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto menuturkan tim ekspedisi akan turun menginvestigasi peninggalan bangunan kuno. Dia bilang, tim nanti juga akan mengungkap kisah putera mahkota Raja Seran II yang tinggal di Desa Rumbuk Seran, Lombok Timur dengan dikaitkan bukti peninggalan masjid kuno yang pertama.

"Pertanyaan kemudian selain syiar agama Islam kala itu, kenapa Raja Seran yang istananya diduga di Air Suning, Kabupaten Sumbawa Barat justru mengutus putra mahkotanya tinggal di Rumbuk," kata Bambang.

Dia menekankan dalam ceritanya, konon ekspedisi putera Raja Seran ke Rumbuk ini ditemani sejumlah hulu balang dan masyayikh (tuan guru). Maka itu, tak heran kemudian bahasa masyarakat di seputaran Rumbuk Seran yakni Kembang Kerang, Rempung, Pringgasela, Jantuk berdialeg Seran. 

"Diduga pengikut putra mahkota Seran menyebarkan syiar agama Islam dan tinggal di desa-desa tersebut  yang memiliki dialek Seran leluhurnya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya