Ramai-ramai Pindah ke Golkar, Pengamat: Bukan Partai Kerajaan
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
VIVA - Sejumlah tokoh pindah ke Partai Golkar belakangan ini. Sebut saja menantu mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Bayu Airlangga, politisi senior Partai Demokrat di Sulawesi Selatan, Ilham Arief Sirajuddin, dan Raja Dangdut Rhoma Irama.
Bayu Airlangga bersama Ketua DPD Golkar Jatim M Sarmuji.
- Istimewa/Nur Faishal
Dua nama pertama pindah ke Golkar karena kecewa pada partai sebelumnya yang tidak menjadikan mereka ketua DPD, meski memenangkan jumlah suara dari pemilik suara sah karena ada intervensi dari pusat.
Baca juga: Siti Zuhro: Airlangga Hartarto Calon yang Prospektif
Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, mengungkap alasan kenapa mereka bersedia bergabung ke partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Karena Golkar itu partai terbuka," kata Ujang saat dihubungi VIVA.co.id, Minggu, 29 Mei 2022.
Rhoma Irama
- VIVA / Ichsan Suhendra
Ujang menuturkan di internal Partai Golkar juga dinamis. Menurutnya, di Golkar setiap kader bisa bersaing dengan kemampuannya masing-masing, dan di Golkar kemampuan elitenya rata, kekuasaan dan pemain merata di banyak elite.
"Kalau di partai lain, seperti kerajaan, banyak ditentukan oleh ketumnya masing," kata Ujang lagi.
Ujang menambahkan di Golkar resistensinya juga kecil. "Mungkin lebih nyaman saja tuk berpolitik. Dan bisa jadi Partai Golkar membawa harapan yang baik bagi keduanya," katanya.
Ia menilai Golkar lebih akomodatif dan demokratis. "Jadi sesuatunya bisa dimusyawarahkan. Walaupun menang terkadang ketum tetap pegang kendali," tuturnya.
Bahlil Anggap Biasa Pertemuan Pramono-Rano dengan Anies, kecuali Ketemu Prabowo dan Jokowi
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia merespons santai soal pertemuan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 03, Pramono Anung-Rano Karno dengan.
