Usul Jokowi jadi Bapak Rekonsiliasi, Fahri Minta Satukan Akar Rumput
- Partai Gelora
VIVA – Partai Gelora Indonesia, mengusulkan agar Presiden Joko Widodo dijuluki sebagai Bapak Rekonsiliasi. Menyusul Presiden RI sebelumnya seperti Soekarno sebagai Bapak Proklamator, Soeharto sebagai Bapak Pembangunan, BJ Habibie sebagai Bapak Teknologi, KH Abdurrahman Wahid sebagai Bapak Pluralisme, Megawati Soekarnoputri sebagai Ibu Penegak Konstitusi, dan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Bapak Perdamaian.
Dalam siaran pers Partai Gelora, gelar Bapak Rekonsiliasi diberikan setelah pesaing Jokowi di Pilpres 2019 lalu yang kini masuk dalam kabinet yakni Prabowo Subianto yang kini menjadi Menteri Pertahanan, dan Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif.
Meski demikian, Wakil Ketum Partai Gelora Fahri Hamzah menilai masih ada pekerjaan yang mesti dituntaskan oleh Presiden Jokowi. Yakni melakukan rekonsiliasi nasional akibat polarisasi Pilpres 2019. Ia melihat, polarisasi itu kembali mencuat jelang Pemilu 2024.
"Saya masih khawatir dengan pembelahan yang ada di akar rumput itu sebabnya kalau misalnya Pak Jokowi mau diberi gelar saya lebih suka kalau beliau mengejar gelar Bapak Rekonsiliasi, sebab, kalau bisa, sebelum beliau turun, beliau menyatukan kembali negara kita yang agak terpecah di arus bawah," kata Fahri Hamzah, Selasa 19 April 2022.
Bagi Fahri, capaian berbagai infrastruktur yang dibangun selama era Presiden Jokowi, bisa hilang jika tidak berhasil melakukan rekonsiliasi sesama anak bangsa. Mengakhiri pembelahan politik yang terjadi hingga saat ini.
"Saya merasa bahwa semua capaian secara fisik itu bisa hilang kalau rekonsiliasinya gagal jadi lebih baik dituntaskan rekonsiliasinya supaya capaian fisiknya otomatis kita dapatkan," katanya.
Lebih lanjut Fahri mengatakan, butuh pendekatan dari hati ke hati ke masyarakat. Mengingat sensitifitas orang Indonesia. Sehingga bisa menyelesaikan masalah.
"Kalau rekonsiliasinya sukses, maka Pak Jokowi bisa mendapatkan lebih banyak dari yang lain selain rekonsiliasi juga infrastruktur. Buktinya orang sensitif semua," jelas politisi asal Sumbawa NTB itu.
Seperti diketahui, akun Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) mengunggah julukan enam Presiden Indonesia. Kemensatneg meminta masyarakat memberikan masukan dan usulan mengenai julukan yang akan disematkan kepada Presiden ketujuh RI Joko Widodo.