Bima Arya Pede Lawan Eko Patrio atau Desy Ratnasari di DKI atau Jabar

Bima Arya Wali Kota Bogor
Sumber :
  • Prokompim Pemkot Bogor

VIVA – Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto tak ragu menunjukkan sikap percaya diri alias pede untuk bertarung dalam pilkada DKI Jakarta atau Jawa Barat. Sebagai kader Partai Amanat Nasional (PAN), dia bukan hanya pede berkompetisi dengan figur eksternal melainkan juga kader sesama partai itu.

Kunjungi Bekasi, Karawang, dan Purwakarta, Verrel Bramasta Janjikan Pembangunan PAUD

Telah mulai dimunculkan sejumlah nama kader PAN yang digadang-gadang pantas diajukan sebagai kandidat dalam pilkada DKI Jakarta atau Jawa Barat, di antaranya Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio (sekarang menjabat Ketua PAN DKI Jakarta), Desy Ratnasari (sekarang menjabat Ketua PAN Jawa Barat), Sigit Purnomo Said alias Pasha Ungu (mantan wakil wali kota Palu), Zita Anjani (sekarang menjabat Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta).

"Makin banyak stok kader internal, makin bagus. Itu menunjukkan PAN siap," katanya dalam wawancara eksklusif dengan The Interview di Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis, 7 April 2022.

PAN Sudah Welcome Untuk Jokowi dan Keluarganya Bergabung

Desy Ratnasari

Photo :
  • IG @desyratnasariterdepan

Keputusan PAN akan mencalonkan dia atau kader lain, Bima menjelaskan, itu sepenuhnya wewenang sang ketua umum Zulkifli Hasan. Meski demikian, Zulkifli Hasan mesti mendasarkan keputusannya pada sedikitnya tiga faktor utama, yaitu hasil survei yang baik, momentum politik yang tepat, dan komunikasi politik yang mampu menggalang banyak dukungan.

Kemendagri Bakal Evaluasi PJ Kepala Daerah 3 Bulan Sekali

"Akan dilihat apakah, misalnya, Bima mendapatkan dukungan dari partai lain, itu bergantung komunikasi politik saya. Kalau survei saya bagus tapi enggak ada partai mau dukung saya, saya enggak bisa berangkat juga, kan," katanya berargumen.

Sementara ini, katanya, dia masih berkonsentrasi menjalankan tugas sebagai wali kota dan menyelesaikan banyak pekerjaan. Pada saat yang sama, sembari menyongsong momen politik pilkada DKI Jakarta tahun 2024 yang hampir berbarengan dengan akhir masa jabatannya, dia harus memastikan momentum politik tetap terjaga.

"Kedua, tetap membangun silaturahmi dengan semua: semua partai itu teman, semua pimpinan partai itu juga teman. Apa pun itu saya harus komunikasi yang baik dengan semua," katanya.

"Ke depan, di samping saya akan fokus tugas di Bogor, juga menjaga komunikasi dengan pimpinan partai, baik di tingkat nasional, maupun di Jawa Barat atau DKI Jakarta. Supaya pada saatnya nanti kita bisa sama-sama melihat kemungkinan yang lebih jelas ke arah mana," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya