Masinton-PDIP Sindir Menko Pongah Sok Berkuasa Dibalik Isu 3 Periode

Anggota DPR dari PDIP, Masinton Pasaribu.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

VIVA – Anggota DPR RI Masinton Pasaribu menyindir salah satu menteri koordinator (Menko) yang berada di Kabinet Indonesia Maju yang akhirnya diam setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang para pembantunya untuk berbicara soal penundaan Pemilu 2024. 

Pantun Hasto, Nyanyian Once hingga Joget Gemu Fa Mi Re Ramaikan Perayaan Natal PDIP di NTT

"Pertanyaannya adalah kemana Menko yang menggalang dukungan palsu 3 periode masa jabatan presiden tersebut? Di mana batang hidung menteri pongah sok merasa paling kuasa itu? Kenapa bukan menko tersebut yang menjelaskan kepada publik dan massa aksi yang melakukan penolakan perpanjangan 3 periode masa jabatan presiden," kata Masinton kepada awak media, 11 April 2022. 

Beberapa waktu lalu, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan sempat menyuarakan memiliki big data terkait keinginan masyarakat yang ingin menunda pesta demokrasi lima tahunan tersebut. 

Aksi Sosial PDIP untuk Korban Bencana Gunung Lewotobi Laki-laki di Puncak Natal dan Tahun Baru

Politikus PDIP itu mempertanyakan mengenai big data yang dimiliki Luhut. Namun, dia tak menyebutkan secara gamblang ihwal identitas dari menko tersebut. 

"Ketika presiden secara kesatria mengambil alih tanggung jawab dan meluruskan tindakan keblinger dan kesemena-menaan bawahannya. Harusnya menko tersebut secara kesatria mundur dari seluruh jabatannya. Apalagi telah menyebarkan big data ‘hoaks’ kepada masyarakat Indonesia," ujarnya. 

Puncak Perayaan Natal dan Tahun Baru PDIP Dilaksanakan di Flores Timur, Ini Alasan Megawati

Menurut Masinton, aksi mahasiswa harus dimaknai sebagai kritik dan perlawanan anak muda terhadap elit tua yang rakus jabatan dan serakah ingin menguasai sumber daya kekayaan alam Indonesia. 

"Bahkan untuk mencapai tujuan keserakahannya secara terang-terangan berupaya membajak konstitusi dan menenggelamkan demokrasi. Esensi dari perjuangan gerakan reformasi dan demokrasi tahun 1998 lalu adalah pembatasan kekuasaan. Tanpa adanya pembatasan kekuasaan secara demokratis akan melahirkan kesemena-menaan (tiran), berwatak rakus dan serakah (oligarki kapitalis)," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menegaskan Pemilu akan tetap digelar 14 Februari 2024. Jokowi juga menegaskan pada seluruh Menteri agar tak ada lagi isu-isu soal penundaan pemilu maupun soal tiga periode.

Dalam rapat terbatas, Presiden menyebut akan melantik Komisioner KPU dan Bawaslu terpilih. Hal ini merupakan bukti pemerintah serius menyelenggarakan pemilu tahun 2024.

Bendara PDIP (Ilustrasi)

Indikator Politik: 75,1% Konstituen PDIP Puas Kinerja Prabowo Subianto

Presiden RI Prabowo Subianto mendapatkan tren positif di 100 kerja pertamanya. Tingkat kepuasan itu terjadi di kalangan masyarakat maupun elite politik.

img_title
VIVA.co.id
27 Januari 2025