Makna Masjid At Taufiq yang Dibangun Puan Untuk Ayahnya

Masjid At Taufiq di Lenteng Agung Jakarta Selatan
Sumber :

VIVA – Masjid At Taufiq yang berada di Lenteng Agung Jakarta Selatan, menjadi salah satu andalan yang digunakan warga sekitar untuk beribadah. Nama masjid itu diambil dari sosok Taufiq Kiemas, mantan Ketua MPR dan politisi senior PDI Perjuangan. Ayah kandung dari Ketua DPR RI Puan Maharani.

Puan Soroti Isu Kelaparan, Pangan dan Perang di Forum Parlemen G20

Masjid tersebut tepat berada di depan Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Pendirian masjid tersebut diinisiasi oleh Puan Maharani yang juga ketua DPP partai itu. Masjid ini sekaligus sebagai hadiah bagi almarhum ayahnya, Taufiq Kiemas.

Desain dari masjid ini cukup unik. Berbeda dari kebanyakan yang menggunakan kubah dengan berbagai macam bentuk. Tapi Masjid At Taufiq ini tidak. Masjid ini mengikuti desain timur tengah dan mengedepankan ciri khas nusantara. Masjid ini menggabungkan nilai-nilai dan gaya desain banyak daerah dari seluruh Indonesia.

Puan Maharani Ingatkan Tidak Boleh Ada PHK di Sritex Usai Diputus Pailit

Namun jika dilihat maka hal yang cukup mencolok dari Masjid At Taufiq adalah atapnya. Kita bisa menebak mirip dengan bangunan rumah gadang, rumah adat khas Minangkabau. 

Tokoh Muda Ranah Minang yang juga Sekjen Garda Demokrasi 98, Azwar Furqudyama, mengapresiasi desain Masjid At Taufiq yang bergaya minang tersebut. Ia yakin dipilihnya desain ini memiliki alasan yang kuat.

Cagub Pramono Anung Akan Sediakan Wifi Gratis di Setiap Masjid

Sebab almarhum Taufiq Kiemas dan isterinya Megawati Soekarnoputri, masih memiliki garis keturunan Minangkabau. Garis keturunan itu dari Megawati yang berasal dari ibunya, Fatmawati. 

"Meskipun dilahirkan di Bengkulu, Fatmawati adalah anak kandung Siti Chadijah dan Hasan Din, yang berasal dari desa Inderapura di Pesisir Selatan, Sumatera Barat," kata Azwar, Jumat 8 Maret 2022.

Ayah Fatmawati, Hasan Din, adalah tokoh Muhammadiyah yang merupakan kerabat dekat dengan kerajaan Muku-muko dari kesultanan Inderapura. Nenek Megawati pun begitu, yakni Siti Chadijah, berasal dari kaum kerabat kesultanan Inderapura.

"Setelah menikah, keduanya merantau ke Bengkulu dan lahirlah Fatmawati," kata Azwar.

Pertemuan Fatmawati dengan Bung Karno, saat itu proklamator tersebut diasingkan di Bengkulu. Bung Karno juga mengajar di sekolah Muhammadiyah. Di sanalah bertemu Fatmawati yang menempuh pendidikan di sekolah tersebut. Bung Karno jatuh hati hingga akhirnya mempersunting Fatmawati.

"Dari pernikahan dengan Bung Karno, Fatmawati melahirkan lima orang anak. Salah satunya yaitu Megawati Soekarnoputri," katanya.

Almarhum Taufiq Kiemas disebut juga punya garis keturunan Minangkabau dari sang ibu. Dia pernah diberi gelar khas Minangkabau, Datuk Basa Batuah. 

"Dari situ jelas tergambar bahwa Puan Maharani mempuyai garis keturunan Minangkabau baik dari ayah maupun ibunya," ujar dia.

Puan Maharani sendiri mengakui adanya ikatan dengan Sumatera Barat, ranah Minang. Sempat dia ke sana ketika masih menjabat sebagai Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. 

"Datang ke Ranah Minang bagi kami adalah pulang ke kampung halaman," tutur Puan saat itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya