Ilham Aidit: Anak-anak Eks PKI Bisa Saja Setuju dengan Pancasila
- Antara/ Ismar Patrizki
VIVA – Putra tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI) Dipa Nusantara (DN) Aidit, Ilham Aidit menyampaikan tidak euforia dengan sikap Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Jenderal Andika sebelumnya mengizinkan keturunan PKI bisa mendaftar jadi Prajurit TNI.
Menurutnya, langkah Andika memang sesuai karena dalam TAP MPR Nomor 25 Tahun 1966 tak mengatur larangan keturunan PKI menjadi prajurit TNI.
"Saya dan teman saya tidak euforia karena hal itu biasa. Yang istimewa adalah Pak Andika ini menegaskan bahwa ada aturan perundangan yang harus kita ikuti," kata Ilham dalam acara Dua Sisi tvOne yang dikutip pada Jumat, 8 April 2022.
Namun, ia menegaskan dirinya percaya sosok Andika bukan  orang yang mendukung paham komunisme atau pun berpihak kepada PKI. Bagi dia, Andika selaku Panglima TNI beri ketegasan bahwa TAP MPR hanya terkait pembubaran PKI dan pelarangan paham ideologi komunis.Â
"Hal baiknya ketika semua orang melek, bahwa TAP MPR itu tak bicara banyak, hanya dua hal saja," tutur Ilham.
Baca Juga: Keturunan PKI Diizinkan Ikut Seleksi TNI, HMI Ingatkan Sejarah Kelam
Menurut dia, selama ini orang berpikir bisa melakukan tekanan luar biasa, persekusi kepada mereka yang terindikasi menyebarkan ajaran komunisme. Kata dia, cara itu karena salah satunya merujuk TAP MPR hingga Peraturan Menteri Dalam Negeri tahun 1981.Â
"Dengan selalu mengatakan kan ada UU-nya, TAP MPR. Tapi, kalau kita baca betul-betul TAP MPR, cuma dua hal itu," lanjutnya.
Kemudian, Ilham juga tak setuju dengan anggapan bahwa anak biologis PKI pasti menjadi anak ideologis. Dia menepis hal itu.
"Anak-anak eks PKI itu bisa saja setuju dengan Pancasila kemudian paham Pancasila. Dan, dia melaksanakan dengan baik sepanjang hidupnya," lanjutnya.
"Sebaliknya anak seorang ulama bisa saja tidak setuju dengan Pancasila. Jadi, saya nggak bisa jamin," jelas Ilham.
Dia meminta agar anak-anak biologis itu tidak ikut dihukum atas perbuatan yang tak mereka lakukan.Â
"Memang ada kecenderungan anak ideologis tapi sebetulnya juga jangan kemudian anak-anak itu dihukum untuk sesuatu yang dia tidak lakukan," ujar Ilham.
Â