Beri Kuliah di Unhan, Megawati ke Mahasiswa: Jangan Lembek
- Istimewa
VIVA – Guru Besar Universitas Pertahanan (Unhan) Prof. Dr. (H.C.) Megawati Soekarnoputri bicara panjang dan memberi contoh terkini menyangkut geopolitik termasuk agar Indonesia bisa memahami potensi-potensi yang ada.
Hal ini saat Megawati memberi kuliah umum langsung yang berjudul Geopolitik Soekarno dan Tata Dunia Baru secara hybrid di Universitas Pertahanan, Selasa, 5 April 2022.
Megawati terdengar ceplas ceplos dalam menyampaikan paparannya. Pada awal paparannya, Megawati mengajak para mahasiswa membuka pikiran untuk melihat suatu persoalan secara jernih dan objektif.
Mengaku terbiasa memberi ceramah dua hingga tiga jam saat berpidato sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati di tengah paparannya pun mengingatkan bahwa kuliah umumnya pun lebih dari dua jam.
"Saya pergunakan waktu dua hingga tiga jam untuk mengeluarkan ide dan pengalaman saya," ucapnya.
Megawati minta para mahasiswa memperhatikan materi yang dipaparkannya. Sambil bercanda, Megawati bertanya ke Rektor Unhan. "Apakah saya nanti bisa menguji mahasiswa," kata Megawati.
"Saya ingin memberikan kuliah ini bukan hanya sekedar kuliah. Tapi memasukkan semangat perjuangan kembali kepada kalian orang-orang pintar untuk membangun Indonesia ke masa depan," kata Megawati yang mendapat gelar profesor kehormatan dari Unhan pada Juni 2021 lalu.
Megawati menyebutkan soal geopolitik masih belum menjadi perhatian bagi banyak pihak. Namun, dia mendorong para mahasiswa bahwa geopolitik ini sangat penting untuk diketahui.
Dalam paparannya, Megawati banyak bercerita tentang cara berpikir Soekarno. Untuk memudahkan penjelasan soal geopolitik Soekarno, Megawati memberi beberapa contoh peristiwa yang terjadi saat ini dan beberapa waktu lalu.
Pada bagian lain, mengingat situasi dan dinamika global saat ini, Megawati mengingatkan pentingnya memegang teguh semangat terutama semangat membela negara.
"Jangan lembek, harus semangat sebagai bangsa," pinta Megawati.
Atas seluruh paparannya, Megawati menyebut bahan yang disampaikannya terbuka untuk didiskusikan oleh para mahasiswa.
Menanggapi paparan Megawati, Purnomo Yusgiantoro yang juga Guru Besar Unhan mengatakan Bung Karno tidak hanya sekedar Proklamator RI tapi juga konseptor Geopolitik Indonesia yang aplikasinya tidak hanya dicetuskan di Lemhanas pada 1965 tapi aplikasinya masih bisa diterapkan sampai sekarang.
"Geopolitik Soekarno masih applicable. Apapun itu geopolitik itu tergantung pemimpinnya," ujar Purnomo.
"Geopolitik Soekarno itu menyinggung geografi Indonesia di antara dua benua dan dua samudra maka cara pandang terhadap diri dan lingkungan sangat penting," tambah mantan Menteri di era Pemerintahan Megawati.
Diapun menyinggung kepemimpinan Megawati di masa krisis akibat krisis moneter 1998 dengan berbagai keputusan yang berani.
Di ujung acara kuliah umum, Rektor Unhan menyerahkan sertifikat, plakat dan buku kepada Megawati disaksikan Purnomo Yusgiantoro.
Baca juga: Pidato di Forum Iklim Turki, Megawati Angkat 'Memayu Hayuning Bawana'