Survei LPMM: Elektabilitas Golkar Tertinggi, Airlangga Banyak Dipilih

Ketum Golkar AIrlangga Hartarto saat acara puncak HUT ke-56 Partai Golkar
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Lembaga Penelitian Masyarakat Milenium (LPMM) merilis temuan hasil survei terbarunya terkait kinerja pemerintah, elektabilitas partai politik jelang Pemilu 2024. Selain itu, survei juga memotret elektabilitas tokoh yang digadang-gadang maju ke Pilpres 2024.

Pemerintah Resmi Naikkan PPN 12 Persen, Warganet Heboh di Media Sosial

Koordinator Penelitian LPMM Alamsyah Wijaya menjelaskan, pihaknya mengukur persepsi opini masyarakat menyangkut beberapa isu. Dari temuan survei diketahui pilihan masyarakat terhadap parpol menjelang Pemilu 2024 yaitu Golkar memiliki elektabilitas tertinggi dengan 14,8 persen.

Menurut Alamsyah, responden ditanya mengenai parpol pilihan jika pemilihan anggota DPR diselenggarakan saat wawancara survei dilakukan. Dia mengatakan dari jawaban 2.140 respodenden diketahui di bawah Golkar ada PDI Perjuangan (PDIP) dengan 14,2 persen, Gerindra 13,9 persen.

Tanggapi Usulan Prabowo Pilkada Lewat DPRD, Legislator Golkar Usul Aktornya Juga Berubah

Pun, parpol lain yaitu PKS (4,4 persen), PKB (4,3 persen), NasDem (4,1 persen). Sementara, Partai Demokrat (3,3 persen), PAN (1,7 persen), PPP (1,4 persen), Perindo (1,3 persen), PBB (1,1 persen), Garuda (1,1 persen), PSI (0,7 persen), Hanura (0,4 persen), Berkarya (0,3 persen), PKPI (0,2 persen).  Namun, masih ada 32,7 persen responden dalam survei yang tak menjawab pertanyaan tentang pilihan parpol.

Selanjutnya, dengan metode pertanyaan yang ada dalam kertas kuisioner atau tertutup, ditanyakan ‘Jika Pemilu yang memilih anggota DPR diselenggarakan pada hari ini, partai politik apa yang akan Anda pilih?’ 

Pemerintah Tegaskan PPN Naik Jadi 12 Persen Mulai 1 Januari 2025 Sesuai Undang-undang

"Dari Jawaban 2.140 respoden ditemukan bahwa elektabilitas Golkar masih tertinggi yaitu dipilih oleh 20,7 persen responden," ujar Alamsyah, dalam keterangannya, Senin, 4 April 2022.

Dia mengatakan dengan memasukkan hitungan margin of error (MoE) sebesar +/- 2,12 persen, selain Golkar ada dua parpol yang berpeluang mempunyai dukungan suara di atas 10 persen yaitu PDIP (18,2 persen) dan Gerindra (17,9 persen). 

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) dan Presiden Jokowi (kanan).

Photo :
  • Setkab

Lalu, parpol lain dengan perolehan suara di atas ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen adalah PKS (5,4 persen), Demokrat (4,6 persen), PKB (4,2 persen), NasDem (4,2 persen).

Kemudian, parpol di bawah ambang batas parlemen yaitu Perindo (1,9 persen), PAN (1,8 persen), PRIMA (1,8 persen), PPP (1,6 persen), PBB (1,1 persen), Garuda (1,1 persen), Gelora (0,8 persen), PSI (0,7 persen), Hanura (0,4 persen), Berkarya (0,3 persen), Ummat (0,3 persen), dan PKPI (0,2 persen). 

"Tapi, masih ada 12,8 persen responden dalam survei ini yang tidak menjawab pertanyaan tentang pilihan partai ini," jelas Alamsyah.

Dia menambahkan, dalam survei ini responden juga ditanya mengenai preferensi pilihan capres. Dengan metode pertanyaan terbuka, ditanyakan siapa pilihan capres yang dipilih responden, nama Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto muncul di urutan teratas dengan angka 18,3 persen. 

Kemudian, di urutan kedua menyusul nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan 16,5 persen, diikuti Ganjar Pranowo (14,1 persen), Puan Maharani (5,1 persen), dan Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko (4,7 persen). 

Nama Kepala Staf TNI AD (KSAD) Dudung Abdurachman juga muncul dengan 4,6 persen, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan 3,5 persen, Khofifah Indar Parawansa (3,4 persen) AHY (3,3 persen), Muhaimin Iskandar (3,2 persen) Sandiaga Uno (1,3 persen) Erick Thohir (1,1 persen) dan tidak menjawab sebanyak 21,1 persen.

Begitu juga ditanya dengan pertanyaan tertutup yaitu 'Jika Pilpres digelar hari ini, dari 16 Tokoh ini siapa   yang akan Anda pilih?’ Jawaban responden masih banyak memilih Airlangga Hartarto dengan perolehan 21,7 persen. Di urutan kedua ada Prabowo Subianto (17,6 persen), Ganjar Pranowo (16,4 persen), dan Puan Maharani (5,1 persen). 

"Selanjutnya, ada nama Kepala KSP Moeldoko (4,7 persen) Dudung Abdurachman (4,6 persen) Gatot Nurmantyo (4,4 persen), Sri Mulyani (3,7 persen), Anies Rasyid Baswedan (3,4 persen), Khofifah Indar Parawansa (3,4 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (3,3 persen), Muhaimin Iskandar (3,2 persen)," tuturnya.

Survei LPMM ini memiliki margin of error +/-2.12 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan dengan media saluran telepon dan menghasilkan data survei dari 2.140 responden . Penentuan responden mengunakan metode home location register.

Survei dilakukan rentang waktu 19-31 Maret 2021. Sampel dipilih secara acak dari populasi pemilih yang berusia 17 tahun ke atas dan yang memiliki hak pilih jika diadakan Pemilu.

Isu ekonomi nasional

Alamsyah melanjutkan jika merujuk dari empat isu ekonomi nasional yang ditanyakan dalam survei, lapangan pekerjaan dan harga kebutuhan barang pokok jadi dua isu yang dinilai sulit oleh banyak responden. Responden yang tidak setuju/sangat tidak setuju dengan pernyataan lapangan pekerjaan makin banyak tersedia dan harga barang kebutuhan pokok relatif stabil dan terjangkau mencapai 53,8 persen dan 48,6 persem. 

"Banyak responden juga yang tak setuju bahwa daya beli masyarakat meningkat. Dan, banyak yang setuju bahwa kemiskinan meningkat," tutur Alamsyah. 

Pun, di bidang ekonomi, kata Alamsyah, dampak Covid-19 berakibat pada perekonomian nasional. Temuan survei menangkap persepsi responden bahwa kinerja pemerintah dalam menyediakan lapangan kerja dan menjaga harga kebutuhan pokok cukup rendah. 

Hampir setengah responden, masing-masing 67,2 persen dan 69,4 persen, menganggap kinerja pemerintah dalam dua aspek ini buruk dan sangat buruk. Namun, berbeda dengan penilaian terhadap kinerja pemulihan ekonomi pemerintah yang berdampak terhadap keadaan ekonomi keluarga tampak positif. 

"Hal ini tergambar dengan hampir setengah responden yaitu 86,7 persen menganggap berhasil dan sangat berdampak positif bagi ekonomi keluarga," ujarnya. 

Tiga aspek di bidang ekonomi yang memperoleh penilaian baik tertinggi dari responden adalah pembangunan di perdesaan (79,9 persen), pembangunan infrastruktur (77,3 persen), dan pembangunan di daerah perbatasan (66,2 persen). 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya